Sejarah
Sebagai Destinasi Wisata Sejarah, Yuk Kita Lebih Dekat Tugu Agresi Rengat Indragiri Hulu
BUALBUAL.com - Salah satu destinasi wisata sejarah yang ada di Indragiri Hulu adalah Tugu Juang atau Tugu Agresi yang menjadi bukti sejarah tentang kebiadaban penjajah Belanda di Kota Bersejarah, Rengat. Tugu ini terletak di Kota Rengat, Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hulu. Atau lebih tepatnya di depan rumah dinas Bupati Indragiri Hulu, di pinggir Jl. A. Yani Kota Rengat tak jauh dari tepian Sungai Indragiri.
Tugu ini merupakan tugu yang menjadi symbol tragedi 5 Januari 1949 di Kota Rengat. Pada masa tersebut, Belanda melakukan serangan udara dan darat di Kota Rengat yang menyebabkan ratusan rakyat tewas secara mengenaskan dibunuh oleh Belanda. Lalu mayat-mayat tersebut dibuang ke Sungai Indragiri dan menyebabkan sungai ini permukaannya penuh tertutup mayat para pejuang. Dalam daftar ratusan orang yang tewas tersebut terdapat beberapa nama dari pejabat dan TNI, di antaranya adalah Bupati Tulus, Kepala Polisi Korengkeng, Wedana Abdul Wahab, Wakil Kepala Polisi Kosen dan sebagainya. Ratusan nama tersebut bisa dilihat pada bagian dinding tugu sebagai bukti sejarah yang tak terlupakan.
Tugu Juang Indragiri Hulu ini diresmikan pada 17 Oktober 1984. Salah satu tujuan didirikannya tugu ini tak lain adalah untuk menjadi bukti sejarah yang tak terlupakan. Peristiwa 5 Januari bagi warga Indragiri Hulu menjadi peristiwa paling mengenaskan dalam sejarah. Kota-kota di kabupaten ini seperti Lirik, Air Molek, Taluk Kuantan dan Rengat mendapatkan serangan dengan kekuatan persenjataan paling lengkap dan banyak dari Belanda. Sebab Belanda melihat Rengat memiliki pertahanan yang cukup kuat. Maka pada pagi hari 5 Januari tersebut, Belanda menghujani Kota Rengat dengan pesawat dan lemparan granat. Tak cukup sampai di situ,
Belanda juga melakukan serangan darat yang membabi buta. Belanda menghabisi benteng pertahanan TNI yang berada di sekitar Sungai Indragiri dan membunuh siapa saja tanpa pandang bulu. Akibatnya dalam peristiwa ini gugur sebanyak 2000 orang rakyat dan pejuang di Kota Rengat.
Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, Bupati Yopi mengadakan peringatan tragedy 5 Januari baik di pemerintah maupun di instansi-instansi lain yang ada di Indragiri Hulu. Tugu Juang menjadi salah satu bukti simbolis tentang peristiwa memilukan tersebut. Di sekitar area tepian sungai yang lokasinya berdekatan dengan tugu, sering dilakukan kegiatan peringatan tragedy tersebut dengan mengadakan semacam teatrikal dan sejenisnya.
Mengunjungi tugu bersejarah tersebut akan membawa Anda mengenang peristiwa tak terlupakan bagi masyarakat Indragiri Hulu. Namun, sayangnya tak semua orang Inhu tahu dengan peristiwa penting di daerahnya tersebut. Keberadaan tugu semestinya membantu siapa saja untuk bisa tahu tentang sejarah di kota tersebut. Jika Anda berkunjung ke tugu tersebut, selain melihat langsung prasasti bersejarah ini, juga bisa menikmati keindahan sungai Indragiri di bawah taman-taman kecil dan lapangan olahraga yang juga dibangun di sekitar kawasan tersebut.
Lokasi Kota Rengat yang tidak terlalu luas memungkinkan Anda bisa menjangkau beberapa tempat menarik di kota tersebut. Sekalian mengunjungi Tugu Juang, Anda juga bisa singgah di Danau Raja yang lokasinya tak jauh dari gerbang pintu masuk ke Kota Rengat. Akomodasi wisata cukup lengkap di kota ini, mulai dari wisata kuliner, hotel yang layak dan transportasi kota yang memadai. Anda bisa berkeliling Kota Rengat menikmati tempat-tempat wisata dan salah satunya Tugu Juang tersebut.
Cara Menuju ke Lokasi Tugu Juang Indragiri Hulu
Cara menuju ke lokasi Tugu Juang bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan darat. Dari pusat Kota Pekanbaru, perjalanan menuju ke Kota Rengat bisa ditempuh selama 4 hingga 5 jam perjalanan. Bila tidak memiliki kendaraan pribadi, Anda bisa menggunakan kendaraan travel dengan rute Pekanbaru-Rengat dan Rengat-Pekanbaru untuk pulang. Ongkosnya sekitar 120ribu rupiah sekali jalan. Perjalanan dilakukan dengan menempuh jalan lintas timur kea rah Jambi. Di simpang Pematang Rebah, lurus saja menuju ke Kota Rengat, sementara jika mau ke Jambi atau Jawa ambil rute belok kanan. Rengat menyimpan banyak kekayaan budaya dan sejarah Melayu. Para sastrawan besar seperti Sutardji Calzoum Bachri dan Idrus TinTin terlahir di kota ini. Anda juga bisa mencari jejak-jejak mereka jika berkunjung ke Rengat.
Berita Lainnya
ASN Pemprov Riau Banyak Buka YoubTube dan Nonton Film, Anggaran Internet dari Rp1,2 Miliar Tahun Ini, Tahun Depan Ditambah Jadi Rp4 Miliar
Polisi Diminta Periksa Imam Nahrawi, untuk Dalami Kasus Perkemahan Pemuda Islam
Yuk..!! kita Meriahkan Festival Lampu Colok Malam Ini
IMAM Tembilahan: Turun Ke Jalan Dan Dirikan Posko Peduli Kebakaran Desa Bekawan
Inilah Alasan Bufon Masih Belum Mau Pensiun
Bupati HM Wardan Tunjukkan Kondisi Bangunan Sekolah ke Rombongan Bappenas di Dua Kecamatan
Dugaan Korupsi Tunjangan Profesi Guru di Disdik Kuansing akan Diusut Kejati Riau
Jelang Ramadhan Timses Harris Gelar Doa Syukuran Bersama Masyarakat Duri
Profil Universitas Islam Riau
Video Tabrakan Beruntun di Jalan M Boya Tembilahan "Seorang Pengendara Patah Tulang"
Hoax Masif Terjadi HMPI: Karena Nalar Kritis Rendah
Peringatan PLN Se Riau, Matikan Lampu Saat Berbuka PLN Rohul Di Demo Warga