Sisi Lain, Ada Kejadian Aneh Usai Penangkapan Buaya Besar di Inhil
BUALBUAL.com - Buaya berukuran besar di Desa Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka berhasil ditangkap oleh Pawang (Penjinak Buaya), Senin, (4/5/2020) malam sekitar pukul 20.00.
Pawang buaya, Junaidi (38 tahun) warga asli Batang Tumu Kecamatan Mandah bersama 2 saudaranya telah bertungkus lumus selama 6 hari menunggu kehadiran buaya tersebut, karna tak kunjung dapat sang pawang berinisiatif memasang pancing buaya dengan umpan seekor bebek.
Junaidi mengaku sempat kesulitan menangkap buaya tersebut, saat diwawancarai Junaidi menjelaskan Buaya berhasil ditangkap dikarenakan telah memakan pancing yang dipasang.
"Kita telah berusaha selama 6 hari, kita sempat kesulitan menangkapnya. hari ini Senin (4/5/2020) pukul 18.30 usai berbuka puasa ada nelayan kasih tau kalau pancing telah di makan buaya, lalu kita lalukan penangkapan." terang Junaidi.
Junaidi mengaku proses penangkapan tersebut menggunakan ritual secara batin, yakni bertujuan agar lebih mudah memanggil sang buaya dan proses itu tidak bisa dijelaskan kata Junaidi.
Sementara itu Kapolsek Batang Tuaka, Andi Aceh saat diwawancarai membenarkan adanya penangkapan tersebut, Kapolsek menyampaikan proses penangkap dimulai tepat pada pukul 18.00 Wib.
"Iya, pukul 18.00 (4/5/2020) tadi telah dilakukan penangkap terhadap buaya yang diduga telah melukai seorang nelayan oleh masyarakat bersama sang pawang buaya," ujarnya
Lanjutnya, "Penangkapan tersebut berawal dari adanya konflik buaya dan manusia pada tanggal 28 April 2020 lalu dan menewaskan 1 orang nelayan Kecamatan Batang Tuaka yang sedang mencari ikan pada saat itu," jelas Andi
Kapolsek juga menjelaskan kejadian itulah yang membuat nelayan resah dan akhirnya bekerjasama untuk menangkap buaya tersebut.
Namun demikian, meskipun buaya sudah ada yang ditangkap, Kapolsek menghimbau warga agar tetap waspada dalam melakukan aktivitas mencari ikan untuk kedepannya.
Kejadian Aneh usai Penangkapan Buaya
Usai proses penangkapan buaya berukuran besar tersebut, berdasarkan keterangan warga setempat, tanpa disangka ada kejadian aneh yang dialami oleh seorang Wanita pada saat menyaksikan, yakni kesurupan. Wanita yang kesurupan tersebut dikenal sebagai istri Pahmi, warga asli Sungai Luar.
Pada saat kesurupan, Wanita itupun berbicara bahwa buaya yang ditangkap itu adalah bukan buaya yang membunuh nelayan beberapa hari yang lalu.
"itu anak aku, dia hanya mencari makan bukan yang membunuh warga sini," katanya
"kalau sempat anak aku mati, maka akan ku cari satu persatu warga disini," ucap wanita itu saat tidak sadarkan diri.
50 Persen Kehidupan Masyarakat Desa Sungai Luar Sebagai Nelayan
Kepala Desa Sungai Luar, Taufik menyampaikan ada sebanyak 50 persen warga yang menggantungkan nasibnya pada mata pencarian sebagai Nelayan.
"Sekitar 50 persen dari total masyarakat disini menggantungkan hidupnya sebagai nelayan, oleh karna itu kita berharap nelayan dan warga lainnya selalu waspada terhadap kemungkinan akan ada buaya yang lebih ganas lagi," imbuh Kepala Desa.
Untuk diketahui, buaya yang menghebohkan masyarakat tersebut telah diamankan oleh pihak Berwenang dan telah diberi garis Polisi agar masyarakat tidak terlalu dekat dengan buaya tersebut.
Berita Lainnya
Niat Mengusir Monyet, Petani di Rohul Tewas Tertembak Senapan Sendiri
Supri Klaim Ada Lahannya di PSR Muaradua, Polda Riau Diminta Usut Tuntas
Hakim PN Tanjungpinang Tolak Gugatan Praperadilan Tersangka PMI Illegal Terhadap Polres Bintan
Gubernur Kepri Minta Maaf Atas Insiden Pengaman Menhub
Puluhan Warga Lapor ke Polda Lampung, Terkait Investasi Bodong Futures E-Commers
5 Rumah dan 3 Kios Sembako di Desa Sialang Panjang, Inhil Hangus Terbakar
Belasan Lori Membawa Tanah Timbun, Warga Resah Sedangkan Sapol PP Tutup Mata
Warga Pulau Dendun Minta Pemerintah Bantu Air Bersih
Seorang Wanita Ditemukan Tidak Bernyawa di Hotel Wisata Bengkalis
Antisipasi Sengketa Lahan, BPN Ukur Lahan PD Prasarana Rohil
BPKAD dan Disdikbud Lampura Saling Lempar Bola Panas Terkait Aset Tanah SDN 06 Kota Alam
Meminta Usut Proyek Multiyers Pekanbaru, Puluhan Mahasiswa Unjuk Rasa di Gedung KPK