Alami Bocor Jantung, Bayi di Kelurahan Harjosari Butuh Bantuan Untuk Pengobatan Intensif
BUALBUAL.com - Clarissa Al Ghania Sihiya bayi berusia 3 bulan anak ke 2 (Dua) putri dari pasangan Pondar Isnandar (26) dan Yolandita Maria Supisar (25) warga RT 001/RW 002 Kampung Harapan Gang Ciku, Kelurahan Harjosari, Kabupaten Karimun mengidap penyakit jantung bocor. Dia membutuhkan bantuan untuk pengobatan intensif.
Sebelumnya, Clarissa Al Al Ghania Sihiya sudah 5 kali keluar masuk rumah sakit. Hingga sampai saat ini menggunakan alat bantu pernapasan dirumahnya.
Ibu kandung Clarissa Al Ghania Sihiya, Yolandita Maria Supisar mengatakan, Dari hasil analis dokter spesialis jantung di RSUD Muhammad Sani, Clarisa sapaan akrabnya mengalami penyakit bocor jantung sebesar 0,7 cm, ujarnya, saat ditemui di rumah orang tuanya, Rabu (3/6) siang.
Yolandita mengungkapkan, awalnya belum diketahui, setelah dibawa ke RSUD Muhammad Sani dan dirujuk ke dokter spesialis jantung, baru diketahui mengidap penyakit Atrial Septal Defect (ASD) atau jantung bocor," katanya.
"Dari usia 25 hari mengalami muntah ke luar dari hidung dan kukunya membiru", tuturnya.
Yolandita menjelaskan, Terakhir sudah 18 hari anak saya dirawat di ruang inap RSUD Muhammad Sani. Kondisinya belum mengalami perubahan selama menjalani perawatan.
"Selama menjalani perawatan, putrinya dibantu alat pernapasan dan saat ini hanya terbaring lemas," ujarnya.
Mengetahui penyakit putri keduanya, Yolandita mengaku bersedih karena keterbatasan biaya untuk merujuk putrinya yang rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Awal Bros Batam dan diteruskan ke Jakarta.
"Cuma karena kondisi covid seperti ini jadi kata dokter kita disuruh bersabar dulu, karena terlalu bahaya juga kalau kita paksakan bawa ditambah ada penyakit bawaan," ucapnya sedih.
Diketahui, Ayah dari Clarissa Al Ghania Sihiya, Pondar Isnandar diketahui saat ini tidak bisa bekerja akibat masa pandemi ini.
Yolandita dan suaminya saat ini hanya bisa berharap agar mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah daerah untuk kesembuhan anaknya.
"Mohon bantuan dan perhatiannya untuk kesembuhan anak kami. Dan minta doanya bagi masyarakat Karimun," ucapnya.
Sebab dikatakannya Yolandita, hingga saat ini belum ada bantuan ataupun perhatian dari pemerintah daerah untuk pengobatan anaknya.
"Kalau bantuan dari pemerintah daerah belum ada. Tapi kalau tetangga-tetangga yang tau kondisi anak saya mereka ada bantu," tutupnya mengakhiri.
Berita Lainnya
Kecelakaan SB Evelyn Calisca, Kadiskes Inhil Rahmi : Tenaga Kesehatan Sudah Disiagakan
Dinkes dan TPPS Inhil Hadiri acara Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Provinsi Riau
Tim GTP Covid-19 Riau Berikan Masker dan Vitamin untuk Petugas Check Point dan Masyarakat
Khawatir Corona Meningkat, Jubir: Perketat Sarat Bepergian
Polres Lampung Utara Gelar Vaksinasi di Terminal Induk Abung Selatan
Dinkes Inhil Screning Kesehatan Bagi Warga Binaan di Lapas Kelas II A Tembilahan
#BangkitBersama Tangani COVID-19, GoTo Donasikan Lebih dari 1.000 Konsentrator Oksigen bagi Faskes di Indonesia
UPT Puskesmas Batang Tumu Gelar Pencanangan Crash Program Polio di Desa Suraya Mandiri
Dinkes Inhil Buka Secara Resmi Sosialisasi dan Informasi pelaksanaan Studi Environmental Health Risk Assessment
Semoga Berhasil! Balitbangtan Kementan 'Antivirus Corona dari Kayu Putih Lagi Diteliti'
Bagian Penting untuk Kesehatan, Kadiskes Inhil Ajak Masyarakat Konsumsi Buah-buahan
Dinas Kesehatan Indragiri Hilir Gelar Pertemuan Tata Laksana Bayi Lahir dari Ibu Positif HIV dan Sifilis