Wagubri Edi Natar: Jaga Kampung Bagian Dari Ketahanan Negara

BUALBUAL.com - Wakil Gubernur Riau Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Natar Nasution mengatakan, Jaga Kampung adalah bagian dari ketahanan negara.
Hal ini diungkapkan Edy Natar Nasution saat Gerakan Pencanangan Jaga Kampung secara virtual bersemprna setengah abad Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Selasa (9/6/2020).
"Memaknai Jaga Kampung bagi saya sama menjaga negara untuk ketahanan negara atau ketahanan nasional," ungkap mantan Danrem 031 Wirabima itu.
Bagaimana mendapatkan ketahanan negara ini, ucap Wagubri, melalui bela negara yang dimulai dari satuan terkecil yakni keluarga. Sehingga tercipta ketahanan rukun tetangga, ketahanan ketahanan kampung dan seterusnya.
"Jadi, menjaga kampung ini adalah bagian terkecil dari menjaga ketahanan negara atau bela negara. Ini merupakan wujud dari sistem pertahanan semesta yang menjadi sistem ketahanan Negara Republik Indonesia ini," ungkapnya.
Jaga Kampung ini juga merupakan ketahanan ideologi bangsa yang berasaskan Pancasila. Karenanya Wagubri berharap, semua orang punya cara pandang yang sama dalam gerakan Jaga Kampung ini.
"Cara pandang kita harus sama terhadap Jaga Kampung, terhadap bangsa dan negara ini. Jika kaki kanan sakit maka kaki kiri juga merasa sakit," ucapnya.
Wagubri kembali menegaskan, bahwa Jaga Kampung ini bagian dari ketahanan negara yang menjaga ideologi bangsa, ekonomi bangsa, politik dan keamanan negara.
Sebelumnya, Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengatakan, bahwa Jaga Kampung ini adalah upaya LAMR untuk melawan Covid-19 yang melanda dunia, khususnya Riau.
Dalam waktu dekat ini, sambung Datuk Syahril, LAMR akan mengeluarkan petunjuk teknis (Juknis) Jaga Kampung.
"Juknis ini nanti hanya sebagai petunjuk saja namun secara adat tetap otonom sesuai dengan adat daerah masing-masing. Ke depan Jaga Kampung ini bisa berkembang menjaga anak kemanakan kita dari bahaya Narkoba dan bahaya keamanan lainnya," ucap Datuk Syahril Abu Bakar.
Tak kalah pentingnya, ungkap Datuk Syahril, bagaimana kita menjaga anak kemanakan agar tidak menjadi Bongku, Bongku, lagi. Sebab, masalah Bongku ini lebih dasyat dari virus Corona.
"Masalah Bongku ini lebih baik kita menghadapi Belanda. Sebab, jelas apa yang kita lawan tapi masalah Bongku ini anak kemanakan kita menjadi salah di tanah adat sendiri," ungkap Datuk Syahril.
Pada kesempatan itu Datuk Syahril juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau agar tidak menyetujui APBD kabupaten/kota apabila tidak mengakomodir kepentingan LAMR kabupaten/kota.
Berita Lainnya
Bupati Inhu di Sambut Masyarakat di Pasar Bazar MTQ Sungai lala
Melalui Dinas PMD Inhil, Bupati HM Wardan Tetapkan Pilkades Serentak Pada Tanggal 21 Oktober 2021
Bupati Inhil Soroti Ekonomi Seberang Tembilahan dan Akses Transportasi Pasca Longsor
Camat Mandau Dampingi Kadisparbudpora Resmi Buka Turnamen Bola Voli Antar Desa/Kelurahan se-Kecamatan Mandau Tahun 2022
Setelah Tinjau Kondisi Listrik Dibeberapa Pulau, Gubernur ke Kantor PLN Tanjungpinang
Ini Syarat yang diinginkan Wagubri, Kepada Tim Independent Inisiator Terkait Wacana Pemekaran Kabupaten/Kota di Riau
Pemprov Riau Siap Bertemu dengan Pihak Terkait Bahas Aturan Baru JHT
Pemkab Lingga Gelar Suntik Vaksin Covid-19, Ini Harapan Bupati Lingga
Arsya Fadillah, Dorong Bengkalis Creative Network dan Penguatan Koloborasi Ekonomi Kreatif
Lebih Dekat dengan Sosok Seorang Marzuki, Pejuang Listrik di Pulau - Pulau Kepri
Gubri Hadiri Baksos Gerakan 1000 Kantong Darah Ramadan
Menteri PPPA-RI Apresiasi Kabupaten Inhu menjadi Model DRPPA di Provinsi Riau