Banjir di Pabayuran Bekasi, BBWS Citarum Dinilai Lambat Antisipasi
BUALBUAL.com - Sebelumnya warga Kampung Babakan Banten Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi beserta Kepala Desa mengajukan permohonan untuk perbaikan tanggul Citarum yang ada di daerahnya dikarenakan warga sudah tidak sanggup untuk swadaya mengantisipasi tanggul tersebut sudah tidak bisa menahan beban.
Tepatnya tanggul penahan air di Kampung Babakan Banten RT 05 RW 03 Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi kembali Amblas paska banjir, padahal sudah beberapa kali diperbaiki oleh warga sekitar bantaran tanggul melalui swadaya masyarakat.
Syarif Hidayatullah selaku tokoh pemuda Kampung Babakan berulangkali mengatakan hal ini terkesan sangat menyepelekan permasalah tersebut yang pada akhirnya saat ini tanggul pun jebol tak terhindarkan hingga meluap ke pemukiman warga, yang saat ini mencapai hingga 2 Meter.
Syarif pun mengeluhkan hal tersebut hingga kekecewaan pun meluap dan bertanya kepada pemerintah di bidangnya khususnya BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Kabupaten Bekasi. Apakah harus terjadi dulu baru ada langkah antisipasi atau menunggu ada korban dulu baru diupayakan?.
"Bijaknya sih tentu tidak, seharusnya dan harapan kami memohon kepada pemerintah sesuai bidangnya yakni BBWS untuk segera lakukan antisipasi sebelum terjadi," harap Syarif, Minggu (21/2/2021).
"Kami membutuhkan uluran tangan pemerintah hanya untuk antisipasi namun lambat direspon BBWS hingga sekarang banjir itu sudah meluap dan merendam pemukiman warga khususnya di daerah kami. Mungkin pemerintah memikirkan banyaknya banjir di daerah lain hingga langkah antisipasi mengurangi sebelum terjadi banjir pun tidak sempat," sindirnya.
Sampai saat ini kata Syarif, kami meminta perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terendam pun belum ada tanggapan, saya hanya bertanya dimana pemerintah saat ini, disaat warganya benar-benar membutuhkan.
"Jangankan sekarang memohon bantuan untuk antisipasi terjadinya banjir, inipun mereka seolah-olah tidak mau tahu," kesalnya.
"Harapan masyarakat saat ini hanya membutuhkan perahu karet untuk mengevakuasi keluarga, saudara, teman dan semua masyarakat yang terendam banjir untuk bisa dipindahkan ke tempat yang lebih aman," harap Syarif.
Berita Lainnya
29 Laporan di Polda Riau, Larshen Yunus Pecahkan Rekor Aktivis se-Dunia
Meski Wajah sudah Sulit Dikenal, Ternyata Mayat di Pinggir Jalan Ternyata Siswi SMP Bernas yang Hilang
Kades Agung Batin Diduga 'Kangkangi' UU Nomor 14 Tahun 2008 Terkait KIP
Dua Pedagang Hangus Terbakar, Pasar SP 1 Tapung Hilir Kampar Dilalap Si Jago Merah
Proyek Dana Bagi Hasil di Kabupaten Mesuji Diduga Dikerjakan Asal Jadi
Kejari Bintan Diminta Usut Dugaan Korupsi PT BIS di Bintan
Rosihan Tetap Harus Bayar, Meskipun Program Bupati Berobat Gratis Hanya Pakai KTP di RSUD Meranti
Desak Ungkap Dugaan Korupsi di Siak, Mahasiswa Gelar Demonstran di KPK dan Kejagung
FPII Mengecam Keras Pernyataan Sikap Yang Dilakukan Oknum Apdesi Sukabumi
Lamban Penanganan Covid-19, Sejumlah Aktifis Bagikan Sembako di Gedung DPRD Rohul
Polisi: Wartawan Metro TV yang Ditemukan Tewas Diduga Bukan Korban Perampokan
Kapal Karam di Danau PLTA Koto Panjang Kampar, 1 Orang Dikabarkan Tewas