8 Milyar Lebih Uang Pengembalian Hasil Korupsi Izin Usaha Pertambangan Disita Kejati Kepri

BUALBUAL.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau (Kepri) berhasil menyita uang pengembalian sebesar Rp. 8 Milyar dari hasil kejahatan korupsi terkait Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) tambang Boksit di Bintan pada tahun 2018-2019, Rabu (17/03/2021).
Terkait hal tersebut, kini pihak (Kejati) Kepri telah melakukan penyitaan, berupa uang pengembalian, atas kasus korupsi sebesar Rp.8.035.267.524.00, yang diserahkan oleh Bank BRI Cabang Tanjungpinang, dari hasil penyetoran yang dilakukan saksi, Fredy Yohannes, melalui rekening penampung.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri, Hari Setiyono, SH MH melalui konferensi pers menjelaskan, pelaksanaan penetapan hakim atas penyitaan barang bukti berupa uang, yang dimohonkan oleh penyidik tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) kepri, dan pengembalian kerugian negara, dalam perkara tindak pidana Korupsi, terkait penyimpangan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) di Kabupaten Bintan.
"Bahwa dalam perkara tindak pidana korupsi penyimpangan izin usaha pertambangan operasi produksi tahun 2018-2019 di Propinsi Kepulauan Riau dengan terdakwa 12 (dua belas) orang dengan jumlah kerugian negara sebesar Rp. 31.856.348.226,90 (Tiga Puluh Satu Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Enam Juta Tiga Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Dua puluh Enam Rupiah Sembilan Puluh Sen) yang saat ini masih menunggu putusan hakim diperoleh fakta adanya aliran dana kepada saksi Ferdi Yohanes selaku pemilik lahan tambang," terangnya.
"Selanjutnya berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Print-34/L.10/Fd.1/02/2021 tanggal 26 Februari 2021, Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau telah menerima pengembalian uang secara sukarela dari saksi FY sebesar Rp. 7.590.778.904,00 (Tujuh Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Sembilan Ratus Empat Rupiah) yang kemudian oleh penyidik disita dan dimohonkan izin sitanya kepada Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dan Ketua Pengadilan menyetujui dengan mengeluarkan penetapan sita Nomor : 7/Pen.Pid Sus.Tpk/2021/ PN.Tpg, tanggal 08 Maret 2021," jelas Hari Setiyono.
Selain itu, Penuntut Umum dalam perkara tersebut juga telah menerima pengembalian kerugian negara dari terdakwa Junaidi sebesar Rp. 165.008.620. (Seratus Enam Puluh Lima Juta Delapan ribu Enam ratus Dua Puluh Rupiah) dan menerima pengembalian kerugian negara dari terdakwa Bobby Satya Kifana sebesar Rp. 279. 480.000 (Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) sehingga total uang negara yang berhasil diselamatkan dalam kasus tersebut oleh Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau adalah sebesar Rp. 8.035.267.524,00 (Delapan Milyar Tiga Puluh Lima Juta Dua Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Dua Puluh Empat Rupiah).
Berita Lainnya
Mantap Acungkan Jempol, Tim Satnarkoba Polres Bengkalis Amankan 2 Pelaku Narkoba di Mandau,
Polres Inhil Berhasil Ringkus Pelaku Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur yang Dilakukan Secara Live Streaming
Plang merek Dana APBD Kampar tak di pasang, Ada apa dengan proyek ini? Ini tanggapan Kadis Yasir
Amankan 16 Juta Batang Rokok Ilegal, Bea dan Cukai Selamatkan Kerugian Negara 7 M Lebih
Polda Riau Dalami Peran Korporasi, Penyulingan Minyak ILLegal Di Dumai.
Polsek Batang gansal Amankan Dua Pelaku Penyalahgunaan Narkoba
Polres Bintan Gagalkan Penyelundupan Satwa Burung yang Dilindungi
Dikemas Dalam 20 Amplop, Syahril Abubakar Pinjamkan Annas Maamun Rp400 Juta
Sat Reskrim Polres Karimun Amankan Oknum Guru Kasus Pencabulan Terhadap Muridnya
Hadapi Sidang Pra Peradilan IMA, Kajari Inhil Rini Triningsih Turun Langsung di PN Tembilahan
Dua Balita Tewas di Kolam Limbah, Polda Riau Periksa 10 Pejabat PHR
Rusak Terali Jendela, Maling Bersenpi Masuki Kantor Lurah Duri Barat