Alat Tes PCR di RSUD Bintan Dalam Proses Pengadaan
BUALBUAL.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama menegaskan alat pendukung tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan dalam proses pengadaan oleh pihak RSUD Bintan.
"Sedang proses pengadaan oleh RSUD, kan menggunakan anggaran revocusing," ungkap dr Gamma saat dikonfirmasi media ini, Jumat (13/8) sore.
Sementara itu, Direktur RSUD Bintan, dr Benni Antomi membenarkan hal tersebut menurutnya saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dokumen alat pendukung tes PCR tersebut.
"Masih kita pelajari dan akan kita serah ke ULP (Unit Layanan Pengadaan) Kabupaten Bintan," ungkapnya.
Saat disinggung apakah itu, akan dilelang atau tidak. Benni menegaskan bahwa itu wewenang dari ULP Bintan.
"ULP yang berhak menentukan. Kita hanya menyerahkan dokumen saja," tutupnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bintan, Tarmizi mempertanyakan penggunaan anggaran rekofusing Pemerintah Kabupaten Bintan yang sampai saat ini belum terealisasi.
Pasalnya, menurut Politisi Partai Hanura ini, anggaran Pokok Pikiran (Pokir) Legislatif untuk masyarakat sudah terpotong akibat adanya kebijakan tersebut. Tetapi, sampai sekarang belum ada kejelasan mengenai berapa besaran anggaran Covid-19 di Kabupaten Bintan.
"Kami saja selaku anggota DPRD pokir - Pokir kami di potong karena covid dan sampai saat ini saya tahu berapa besar anggaran Covid-19 tersebut dan untuk apa saja pengunaannya karena pemkab bintan dalam hal ini Dinkes Bintan tidak pernah memberitahukan mau pun memaparkan kepada anggota DPRD bintan," tegas Tarmizi kepada media ini, Jumat (13/8) pagi.
Untuk itu, Tarmizi meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan terbuka masalah anggaran Covid-19 sehingga hal tersebut tidak menimbulkan persepsi yang berbeda ditengah masyarakat.
"Seharusnya pihak Dinkes Kabupaten bintan harus menyampaikan dan memaparkan kepada anggota DPRD bintan untuk apa anggaran Covid-19 yang sudah di recofusing, jadi kami sebagai wakil rakyat dapat menjelaskan kepada masyarakat terkait anggaran covid tersebut," ucap Tarmizi.
Tarmizi juga menyinggung masalah anggaran alat pendukung tes Polymerase Chain Reaction sebesar Rp 1,4 Milyar yang ditanyakan oleh anggota DPRD Bintan, Hasriawadi sampai sekarang belum ada kejelasan.
"Untuk masalah Anggaran Covid-19 mungkin pak Hasriawady lebih mengetahui karena beliau di Pansus LPP dan beliau pernah menyinggung mslh dana covid 1.4M untuk pembelian alat PCR tapi ternyata sampai saat ini juga tidak ada tindak lanjutnya seperti apa mungkin juga beliau sudah dikondisikan sehingga tidak bersuara lagi," ungkap Tarmizi.
Berita Lainnya
Hasil Rapid Test, 6.081 ODP di Riau Negatif
Kuansing Terima Bantuan Kendaraan Pengangkut Sampah dari Menteri LHK
Gubri Syamsuar Hadiri Isra Miraj di Masjid Paripurna Nurul Ibadah Tenayan Raya
Gubri H Syamsuar Larang Bantuan Sosial Buat Warga Terdampak Covid-19 untuk Kepentingan Politik
Camat Mesuji Timur Lakukan Pendampingan Produk Hukum Desa
Dua Pedagang dan Satu Pengunjung Pasar Tradisional di Dumai Positif Covid-19
Pelanggar Prokes Covid-19 di Inhil Dikasih Pilihan, Bayar Kerja Sosial atau Penjara
Kota Pekanbaru Tahun 2020 Dapat Jatah Pemasangan 5.077 Sambungan Jargas Rumah Tangga
Gubernur Ansar Luncurkan Vaksin Dosis II se-Kepri, Pacu Pelaksanaan Secara Massal & Masif
Kanim Pekanbaru Amankan Tiga WNA Malaysia, Satu Orang Punya KTP dan KK
Bupati HM Wardan Membuka Secara Resmi Bazar UMKM dan Festival Kuliner Kabupaten Indragiri Hilir
Rebutan Daging Buangan Bea Cukai Bengkalis, Warga sebut Hendak Diberikan ke Hewan Peliharaan