BUALBUAL.com - Senin sore yang tenang di perairan Sungai Lima, Desa Kuala Sungai Batang, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 17.00 WIB, teriakan panik memecah suasana — seorang warga, Jupri (37), warga Desa Patah Parang, diterkam buaya saat hendak naik ke perahu.

Menurut penuturan warga, Jupri bersama 13 rekannya berangkat sejak siang, sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka mencari kerang di tepian sungai yang selama ini menjadi sumber penghidupan. Menjelang sore, rombongan bersiap kembali ke desa. Namun, nasib malang menimpa Jupri.

Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktota melalui Kapolsek Sungai Batang IPTU Bambang mengatakan, dari keterangan saksi bernama Diyan, Jupri adalah orang terakhir yang naik ke perahu. Saat tubuhnya baru setengah di atas perahu, seekor buaya tiba-tiba muncul dari permukaan air dan langsung menerkamnya.

“Semua terjadi sangat cepat. Saat menoleh, korban sudah tidak ada di perahu. Kami panik dan langsung memanggil warga untuk mencari,” tutur Diyan sebagaimana disampaikan IPTU Bambang.

Pencarian berlangsung intens di sekitar lokasi. Tak lama berselang, tubuh Jupri ditemukan tak jauh dari tempat kejadian, dengan luka di kepala dan tubuh. Ia dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka di Desa Kuala Patah Parang.

Peristiwa ini menambah panjang daftar serangan buaya di wilayah pesisir Indragiri Hilir. Warga kini hidup dalam kecemasan. Kemunculan buaya di Sungai Batang kian sering terlihat — membuat para nelayan dan pencari kerang waswas setiap kali turun ke air.

Masyarakat berharap pemerintah desa, kecamatan, hingga BPBD Kabupaten Indragiri Hilir segera turun tangan. Bagi mereka, tragedi yang menimpa Jupri bukan sekadar kecelakaan — melainkan tanda bahaya yang kian nyata di sungai yang dulu mereka anggap sahabat.