Bagian Wajah Luka-luka, Ketum KNPI Haris Pertama Dianiaya 3 OTK
BUALBUAL.com - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pusat Haris Pertama, mengaku telah diserang dan dianiaya oleh 3 orang yang tidak dikenal (OTK), Senin (21/2/2022) siang tadi di depan Rumah Makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
Akibat peristiwa penganiayaan yang menggunakan benda tumpul berupa batu dan kayu itu, Haris mengalami luka lebam dan luka robek pada bagian wajahnya.
“Setelah turun dari mobil dihajar dan dipukul oleh orang tidak dikenal lebih dari tiga orang pakai batu dan kayu, diduga sudah diikuti sejak dari rumah, pada saat di parkiran rumah makan Cikini, orang tersebut menghajar dengan batu dan benda tumpul lainnya,” kata Haris dalam keterangan tertulis yang diterima.
Setelah memukuli, lanjut Haris, orang yang belum diketahui identitasnya itu kabur menggunakan sepeda motor.
“Karena pelipis robek dan kepala harus dijahit saya langsung ke IGD RSCM Kencana,” pungkas Haris.
Lebih lanjut, Haris menyampaikan peristiwa penganiayaan yang menimpanya itu. Saat ini telah dilaporkan ke Polsek Menteng, Jakarta pusat.
Berita Lainnya
Anggota DPRD Riau Dikabarkan Meninggal 'Staf Sebut Tidak Benar, Noviwaldy Jusman Dalam Kondisi Baik'
Diakhir Tahun 2021, Media online di Kota Batam Banyak Beritakan Dugaan tempat Perjudian Gelanggang Permainan Elektronik
Kuasa Direksi PT Syahnur Dilaporkan ke Polres Tanjungpinang Atas Dugaan Ini!
Ular Sanca Sepanjang 2,5 Meter Sembunyi di Dapur Warga
Polres Inhil Ringkus Seorang Pemuda di Jalan SKB Tembilahan Karena Terbukti Miliki Narkoba Jenis Shabu
Massa Tolak UU Cipta Kerja Bentrok Saat Dihadang Polisi Menuju Istana Negara, 150 Orang Diamankan
Oknum ASN di Inhil Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur, Korban Alami Cidra Bagian Tulang Rusuk
KPK Dikabarkan Tangkap Pengusaha dan Pejabat di Kuansing Riau
Debit Air Sungai Hantakan Naik, Dandim 1002/HST Himbau Warga Waspada
Aksi Pembakaran Alquran Terus Terjadi, Menlu Denmark: Jangan Tunggu Ini Meledak
Kemunculan Seekor Buaya Di Sungai Kuantan Jadi Tontonan Warga
Terkait Blangko e-KTP, Diduga Ada Permainan Stok Disdukcapil Lampura