Hadir Silaturahmi, Wagubri Cerita Masa Sekolah di Kampung Hingga Tugas ke Timor Timur

BUALBUAL.com - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution menghadiri acara silahturahmi akbar bersama yayasan Arsyad Islamic School.
Kegiatan tersebut dilaksanakan berlokasi di Masjid Agung Gunung Merah SAS, Jalan Sumahilang, Kecamatan Pekanbaru Kota, Jumat (24/02/2023).
Wagubri Edy Natar mengatakan, bahwa anak-anak di zaman sekarang ini sangat beruntung karena sekolah berbasis agama Islam telah banyak ditemukan. Hal tersebut berbeda saat dirinya di masa sekolah dahulu, madrasah sulit ditemukan apalagi untuk daerah di perkampungan.
“Pada zaman saya dahulu [di Bengkalis], saya tidak mendapatkan kesempatan seperti anak-anakku ini. Saya dulu tidak pernah mengalami pendidikan di pesantren, tidak pernah mengalami pendidikan di Boarding School seperti anak-anakku alami hari ini. Kalian semua ini anak-anak yang beruntung,” katanya.
Mantan Danrem Wira Bima/031 ini menjelaskan, dirinya mendapat ilmu agama tersebut karena belajar dari para ustad-ustad. Bahkan ia tidak menutup telinga untuk mendapat pendidikan dari siapapun. Sehingga, dengan begitulah Wagubri Edy Natar mampu memberikan tausiyah di depan publik.
“Saya sekolah di kampung, sekolah di kampung itu ya SD SMP seperti biasanya. Terus ditingkat SMA juga sekolah pada umumnya. Jadi tidak ada kesempatan seperti ini, tetapi saya ingin belajar dari siapapun terutama ustad-ustad. Makanya saya bisa memberi tausiyah kepada masyarakat seperti ini,” jelasnya.
Dia ungkapkan, ilmu agama ini semakin diperkuatnya semenjak mendapatkan tugas menjadi tentara ke Timor Timur. Saat itu, dirinya melihat para perajurit banyak yang gugur di medan perang.
“Saya perkuat ilmu agama ini juga karna waktu itu saya ditugaskan ke Timor Timur, saya masih bujangan. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri prajurit itu bersimbah darah dan tidak kembali lagi sampai hari ini. Saat itu dimakamkan langsung di Timor Timur sana,” ungkapnya.
Oleh karena itulah, beberapa kali menghadapi hal tersebut Wagubri Edy Natar selalu berdoa kepada Allah untuk di berikan keselamatan hidup dan kesempatan untuk memberikan suatu pencerahan dalam konteks keagamaan.
“Beberapa kali menghadapi hal itu saya dalam hati berdoa ya Allah kehidupan seperti ini yang saya lihat hari ini, kalaulah memang Engkau berikan kesempatan aku memimpin yang lebih besar besoknya tolong berikan aku kemampuan untuk bisa berbicara dalam konteks keagamaan. Karena inilah yang bisa memberikan suatu pencerahan kepada anak-anakku,” tuturnya.
Lebih lanjut, disampaikannya untuk menuntut ilmu ini tidak melihat usia. Tidak melihat waktu kapanpun, karena belajar bagi muslim itu wajib hukumnya untuk orang muslim baik laki-laki maupun perempuan.
“Karena wajib saya memposisikan itu, saya harus lakukan sampai usia ini dipanggil Allah. Jadi belajar itu tidak ada habisnya kalau anak-anak ini sekarang berkesempatan mendapatkan pendidikan formal berbasis keagamaan amalkanlah itu dengan baik, sebab tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini.” pungkasnya.
Sebagai informasi, Arsyad Islamic School Pekanbaru merupakan yayasan sekolah yang tersedia untuk segala tingkatan. Baik dari Taman Kanak-kanak, SDIT, SMPIT hingga Madrasah Aliyah.
Berita Lainnya
dr Indra Yovi: Tingginya Gelombang Kedua Covid 19 Tergantung Kita Bersama
Bengkalis Punya Pemimpin Baru, Kasmarni - Bagus Santoso Resmi Dilantik Sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Dispar Riau Optimis Target 200 Ribu Wisata Mancanegara Tahun Ini Tercapai
Hadiri Rapat Paripurna, Bupati Bengkalis Ucapkan Selamat Hari Jadi
Kemenkumham Berikan Remisi 2.176 Narapidana dan Anak di Kepri
Pemprov Kepri Prioritaskan Gesa Percepatan Pembangunan BTS di Wilayah Perbatasan
Detak Nadi Jasa Pahlawan, Terasa Saat Upacara Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 77 Di Duri
Pemprov Kepri Terus Tingkatkan Reformasi Birokrasi Untuk Good Governance
Antisipasi Banjir, Dinas PUPR Mesuji Terus Lakukan Normalisasi Sungai
BKD Riau Terima 78 Pelamar Daftar Seleksi Terbuka Jabatan Eselon II Pemprov Riau
Pj Bupati Inhil Tinjau Infrastruktur hingga Dialog Dengan Masyarakat di Perbatasan
Dinyatakan Sembuh, 66 PDP di Riau Sudah Dipulangkan