Jembatan Parit 16 Reteh Memakan Korban, PB HIPPMIH Sebut Jembatan Monumen Penderitaan Mayarakat

BUALBUAL.com - Jembatan Parit 16 Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) memakan korban, 2 orang ibu-ibu terjatuh ke lumpur saat hendak melintas melalui jembatan alternatif menggunakan sepeda motor, Minggu (30/6/2024).
Ketua PB HIPPMIH melalui Kabid Advokasi Sosial dan HAM, Syarif Hidayatullah mengatakan keamanan dari pada jembatan alternatif tersebut kurang menjamin keselamatan bagi pengendara yang hendak melintas.
"Terbukti, hari ini (Minggu 30/6) 2 orang ibu-ibu terjatuh kedalam lumpur saat melintas jembatan alternatif dari kayu yang dibuat hampir 4 tahun lalu. Karna jembatan utama tak kunjung selesai, maka jembatan alternatif inilah yang harus dilalui oleh masyarakat setiap harinya," tuturnya.
Karena akses utama ini bertahun terbengkalai, Syarif Hidayatullah menyebut bahwa jembatan Parit 16 Kecamatan Reteh adalah 'jembatan monumen penderitaan masyarakat Reteh', dan ini menjadi salah satu penyebab perekonomian yang kian memburuk.
"Ditambah lagi dengan faktor infrastruktur yang kurang layak mengakibatkan ongkos barang naik dan bahan baku naik, sementara hasil komoditi dan pemasukan masyarakat jauh dari kata layak," papar Syarif kepada ARB INdonesia.
"Selama jembatan itu berdiri dangan kondisi terbengkalai, selama itu pula monumen penderitaan yang dirasakan masyarakat akan terus di rasakan," tambahnya.
Selain itu, Syarif juga menyampaikan pesan kepada pemerintah daerah, jika kepuasan masyarakat harus diumbar dengan janji dan tanpa aksi, hal itu sama saja sedang mempermainkan harapan masyarakat.
"Ibarat manusia, keadaan Kecamatan Reteh saat ini dapat digambarkan penuh dengan penyakit yang bisa dikatakan komplikasi, dipaksa hidup dengan segala penderitaan tanpa adanya kesembuhan. Pemerintah harus cepat tanggap dalam permasalahan yang di butuhkan masyarakat hari ini," tutup Syarif.
Diinformasikan, di tahun 2024 ini pengerjaan pembangunan jembatan parit 16 Kecamatan Reteh tersebut dilanjutkan. Hal itu ditandai dengan telah ditandatangani nya kontrak pemenangan lelang. Begitu juga dengan pekerjaan pembangunan ruas jalan Pulau Kijang- Sanglar yang juga sudah ditandatangani kontrak pemenang lelang.
"Alhamdulillah telah disetujui TAPD dan DPRD Kabupaten Inhil, Insya Allah tahun ini selesai," kata Umar Kadis PUPR Inhil, dikutip dari detikriau.id.
Selain itu, pada 16 Juni 2024 juga diketahui bahwa peralatan material untuk pembangunan perbaikan Jembatan Parit 16 Kecamatan Pulau Kijang juga telah menuju lokasi melalui jalur sungai.
Berita Lainnya
Warga Kecewa, Hingga Ramadhan ke-19 PLTU Tembilahan Diduga Tidak Salurkan Dana CSR
BBKSDA Riau: Itu Memang Jejak Harimau Sumatera di Inhil
Kemunculan Buaya Putih di Danau Biru Pangkalan, Warga Khawatirkan Keamanan Wisatawan
Galian Sumur Bor di Inhu Keluarkan Gas, Pertamina Turun Kelokasi
Kembali Terjadi! 17 Tahanan Polsek Tenayan Raya Pekanbaru Kabur, 7 Orang sudah Ditangkap
IWO Inhil Duduk Bersama Lintas Sektor Wacanakan Jemput Bola Dokumen Penduduk
Pembangunan Pelabuhan Menguras Anggaran Negara, Mobil Dinas telah menjadi Rongsokan
Skenario Dakwaan Jaring Laba-Laba, Firman Wijaya: Ferdy Sambo dkk Sulit Lolos
Polisi Duga Kebakaran Pasar Cik Puan akibat Korsleting Listrik
Usai Cek Kesehatan untuk Pengamanan Pemilu 2204, Polisi Langsung Bantu Turunkan Batako Warga
Polda Lampung Tuntaskan Kasus Tipikor Jl Prof Ir Sutami dan Berkas Dinyatakan Lengkap
Dipicu Tiang Listrik, Jadi Penyebab Pertikaian Ormas PP dan IPK di Rohul