Sejarah Desa Tanjung Raja Kateman: Dari Pesisir Sunyi Menuju Desa Mandiri

BUALBUAL.com - Di tengah denyut tenang Selat Berhala, berdiri sebuah desa yang tumbuh dalam diam namun penuh cerita: Tanjung Raja. Desa ini bukan hanya sekumpulan rumah di pinggiran laut. Ia adalah saksi zaman, tempat sejarah, perjuangan, dan harapan hidup berdampingan sejak masa silam.
Tak banyak yang tahu, tanah yang kini hijau oleh hamparan kebun kelapa dan sawit itu pernah menjadi titik perlintasan penting saat masa kolonial. Meski tak banyak tertulis dalam buku sejarah, jejak-jejaknya terasa pada semangat warga yang sejak dulu dikenal ulet, bersatu, dan religius.
Di desa ini, waktu seolah mengalir pelan. Tradisi gotong royong masih hidup, terutama saat musim panen atau saat membangun jembatan penghubung antarparit. Warga saling menjaga, saling berbagi, dan saling menghidupi. Semangat itu pula yang membuat Tanjung Raja mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah arus zaman.
Lompatan besar terjadi saat berbagai program pembangunan masuk beberapa tahun lalu. Jembatan kayu diganti beton, jalan tanah berubah menjadi semenisasi yang kuat dilalui motor atau roda empat. Anak-anak tak lagi harus belajar di bangunan seadanya, karena PAUD dan fasilitas desa mulai berdiri. Lambat namun pasti, wajah desa berubah—lebih rapi, lebih teratur.
Perubahan paling mencolok adalah berdirinya kantor desa baru yang diresmikan pada 2023. Bangunan itu bukan sekadar kantor, melainkan simbol baru Tanjung Raja—bahwa pelayanan harus hadir dengan wajah yang ramah, mudah diakses, dan profesional. Dari tempat itu, lahir berbagai layanan yang memudahkan masyarakat: pembuatan KTP, surat menyurat, bahkan pengelolaan keuangan yang terbuka dan transparan.
Namun, yang paling kuat dari Tanjung Raja bukanlah infrastrukturnya, melainkan orang-orangnya. Dari petani kelapa, nelayan pesisir, hingga ibu-ibu yang aktif di koperasi desa—semua bergerak bersama membangun. Desa ini tak menunggu keajaiban dari luar, tetapi memulai perubahan dari dalam. Inilah wajah Tanjung Raja hari ini: desa dengan sejarah panjang, semangat muda, dan masa depan yang menjanjikan.
Tanjung Raja mengajarkan kita bahwa perubahan tak selalu datang dengan gegap gempita. Kadang, ia tumbuh diam-diam, dalam ketekunan orang-orang sederhana yang percaya bahwa desa mereka layak diperjuangkan.
Sumber: tanjungraja.desa.id mediacenter.inhilkab.go.id indragiripos.com
Berita Lainnya
Oooohh....!!! Ini Asal Mulanya nama Provinsi Riau
Sejarah dan Budaya Semah Kampung Desa Pelanduk, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau
Hari Bhayangkara ke-79, Polres Inhu Hormati Jasa Pahlawan Lewat Tabur Bunga
Generasi Muda Harus Baca! Sejarah Kerajaan Keritang Indragiri di Bawah Kekuasaan Majapahit
Menguak Asal Usul Nama Desa Bukit Sari Intan Jaya Kecamatan Pulau Burung, Simbol Harapan di Pesisir Indragiri Hilir
Mari Mengenal 'Hukum Adat Masyarakat Adat Melayu Riau' Hukum yang Tidak Boleh Bertentangan dengan Sumber Hukum yang Utama yakni Pancasila
Bagaimana Sejarah Desa Binangun Jaya Kecamatan Pulau Burung Membentuk Karakter Masyarakatnya?
Mengenal Namanya Pulau Burung: Dari Pulau Kecil Berisi Burung Menjadi Sentra Kelapa Nasional
Mengenal Sejarah Kabupaten Bintan Mempunyai Ciri Khas terdiri dari Ribuan Pulau Besar dan Kecil yang Tersebar di Laut Cina Selatan
Tagaraja: Kelurahan Tua di Ujung Negeri, Jejak Sejarah dan Budaya di Pesisir Kateman
Asal Usul Desa Penjuru Kateman: Kampung Tua di Ujung Pesisir Inhil
Mengenal Desa Belaras: Potret Kemajuan dari Pesisir Mandah