PILIHAN
Bupati Inhil Jadi Khatib Shalat Jum'at Di Desa Pasenggarahan
Bupati Inhil Jadi Khatib Shalat Jum'at Di Desa Pasenggarahan
bualbual.com, Bupati Indragiri Hilir, H M Wardan, menjadi Khatib Solat Jumat disela kunjungannya ke Desa Pasenggerahan, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Inhil, untuk melantik Kepala Desa Pasenggerahan dan Kepala Desa Benteng Barat, Kecamatan Sungai Batang, Jumat (10/11/2017).
Mengawali khutbahnya, Wardan mengajak agar senantiasa meningkatkan nilai taqwa kepada Allah SWT, dalam artian menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
"Sekecil apapun dan dimana pun berada, kita harus menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Karena hanya dengan itulah jiwa raga kita akan selamat dan diselamatkan Allah baik didunia maupun di akhirat," ucap Wardan.
Selanjutnya, Wardan mengatakan, hari ini tepat kita berada pada tanggal 10 November. Dimana, selalu diperingati sebagai hari pahlawan. Kata "Pahlawan" berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani dalam membela agama dan negara.
Stimulan dalam kehidupan para pahlawan, lanjut Wardan, adalah keyakinan akan keridhaan yang telah disediakan Allah untuk merangsang munculnya naluri kepahlawanan dalam dirinya. Hal tersebur sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 74 yang berarti.
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan nikmat yang mulia,"
Dalam surat Al-anfal itu, kata Wardan, menjadi dasar resolusi jihad para pahlawan dan menjiwai pidato pekik kemerdekaan yang gelorakan Bung Tomo dalam menghadapi gempuran pasukan sekutu yang diboncengi tentara Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia.
Pidato Bung Tomo adalah seruan jihad yang mengantarkan jiwa seluruh santri Jawa Timur dalam perang 10 November.
Saat itu, Bung Tomo berkata "Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap "Merdeka atau Mati". Dan kita yakin saudara-saudara pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ketangan kita. Sebab, Allah selalu berada dipihak yang benar. Percayalah saudara-saudara bahwa Allah akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!!!! Merdeka!!!
Lanjut Wardan, pekik peristiwa heroik pada perang 10 November 1945 benar-benar menggema sampai sekarang. Sehingga, peristiwa heroik itu diabadikan sebagai hari pahlawan yang diperingati setiap tahun oleh bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Wardan menjelaskan dalam khutbahnya, walaupun setiap tahunnya peristiwa heroik itu telah diperingati, namun semangat kepahlawanan sudah mulai luntur dari jiwa sanubari kita.
"Seorang pahlawan tidak memikirkan kenikmatan sesaat untuk dirinya melainkan selalu berpikir untuk kebahagiaan dan kenikmatan anak cucunya kelak," tukas Wardan.
Lunturnya jiwa kepahlawanan itu, lanjut Wardan, dibuktikan dengan berbagai perbuatan yang melawan hukum dan hati nurani. Mulai dari merebaknya isu-isu memecah belah persatuan bangsa yang dapat menghancurkan idealisme kecintaan masyarakat pada tanah air sampai pada pada isu pemecah umat islam dan sebagainya.
Namun demikian, melalui peringatan hari pahlawan tahun ini, kita harus terus berusaha untuk menjadikan negara kita menjadi negara beribawa terkhusus negeri kita Inhil, negeri Hamparan Kelapa Dunua untuk maju, bermartabat dan bermarwah.
Paling tidak lanjut Wardan lagi, ada tiga hal yang dapat kita ambil dari jiwa kepahlawanan itu yakni keberanian, pengorbanan, dan kesabaran.
"Marilah tiga keteguhan hati dan jiwa kepahlawanan itu kita implementasikan dalam kehidupan kita sebagai perwujudan untuk bangkit menuju keridhaan Allah serta sebagai ikhtiar pribadi dalam mewujudkan integritas kepribadian yang mendapat predikat terbaik dari Allah," pungkas Wardan.(***)
Berita Lainnya
Keroncongantar Asal Riau, Wakili Indonesia di kompetisi startup di Istanbul Turki
Mahasiswa Inhil di Yogyakarta Turun Kejalan Tuntut Kenaikan Harga Kelapa
Untuk Proyek 35.000 MW, PLN Tarik Utang Rp 24 Triliun
Mereka Rela Tinggalkan Keluarga Demi Pengabdiannya Kepada Masyarakat untuk Berjuang Padamkan api Karhutla
Kata - Kata 'Istimewa' Hilang di Backdrop Rapat Paripurna HUT ke-62 Riau, Ini Penjelasannya
Pria Ini Bonyok Dihajar Massa Saat Kepergok Embat Mahasiswi
4 Ton Riau Ekspor Kerang Darah ke Thailand Hasil Budidaya Nelayan Panipahan
Satu Orang Tewas, Enam Kedai di Jalan Delima Pekanbaru Terbakar
Begini Komentar Indra Sjafri, Timnas U-22 Tak Diperhitungkan di SEA Games
Sandiaga Uno Minta Maaf Telah Langkahi Makam Tokoh NU
Bikin Geger Bogor, Soal anak kelas 5 MI bermuatan pemerkosaan
Resmob Polda Riau Hadiahi Timah Panas Terhadap 2 Pelaku Curat