PILIHAN
Dua Kuburan Dipindahkan, Gara-gara Beda Pilihan Politik Caleg

BUALBUAL.com, Hanya karena beda pilihan calon legislatif (caleg), dua kuburan di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dipindahkan keluarga. Pemindahan kuburan tersebut atas permintaan pemilik tanah kuburan, yang masih ikatan keluarga dengan almarhum.
Kuburan yang dipindahkan adalah kuburan almarhum Masri Dunggio yang sudah dikuburkan 26 tahun lalu dan almarhumah Sitti Aisya Hamzah yang baru setahun dikuburkan di halaman belakang milik warga bernama Awono. Pemindahan kuburan itu dilakukan hari ini, Sabtu Sabtu (12/1/2019).
"Awano itu bukan orang NasDem, yang saya tahu Awono itu secara kekerabatan saudara ipar yang mencalonkan diri calon anggota DPRD Bone Bolango. Jadi hubungan dengan partai itu tidak tahu. Dia pernah berkata 'kamu kalau tidak pilih Nani atau Iriani itu kuburan pindah dan ini saya pagar (jalan)'. Nani itu dari NasDem," kata Abdusalam Polontolo, keluarga pemilik kubur yang dipindahkan.
Dia menjelaskan beda pilihan yang memicu pemindahan kuburan ini sudah pernah ada mediasi dari pihak kepala desa. Tetapi tidak ada titik temu, keluarga pemilik kubur merasa sudah tidak dihargai.
"Kami sudah diundang ke kantor kepala desa untuk mediasi. Tapi kakak saya sudah telanjur luka, kakak saya seorang janda dan sempat dimaki-maki," lanjut Abdusalam.
Proses pemindahan dua kubur ini diwarnai isak tangis keluarga. Pihak keluarga mengaku tidak tega melihat dua kuburan ini dipindahkan.
Proses pembongkaran kuburan hingga ke pemindahan berlangsung hampir dua jam. Lokasi kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan semula.
"Pemicunya itu bahasa 'kalau kamu tidak pilih, ada yang mati tidak bisa dikuburkan di sini. Itu kuburan Masri harus dipindah'. Padahal yang punya lahan kubur masih sepupu dengan almarhum," Tambah Abdusalam.
Sementara, Kepala Desa Toto Selatan Taufik Baladraf menyatakan permasalahan ini muncul sekitar Desember 2018. Pihak keluarga yang bersengketa atau bermasalah sudah diundang mediasi.
"Kami undang semuanya bahkan kami undang pihak Bhabinkamtibmas dari Polsek Kabila. Semua sampaikan unek-unek tapi karena sudah telanjur emosi, yang satu bilang kalau katanya kemarin itu emosi, kalau mau pindah boleh kalau tidak ya tidak masalah. Tapi ibu pemilik kuburan tetap memilih pindah tapi harus diberi waktu," jelas Taufik.
Taufik mengaku saat rapat mediasi di kantor desa, ada kata yang diangkat soal pilih memilih dalam pileg 2019.
"Tapi saat itu sudah saya tegaskan hak pilih itu hak semua orang dan tidak bisa dipaksakan. Hubungan keluarga pemilik lahan dan yang kubur dipindahkan adalah bagus, tetapi karena ada ini (pileg)," pungkas Taufik.
Sumber : detik
Berita Lainnya
Siapa Dalang Dibalik Penggelembungan PPP, Siap - Siap Akan Ada Tersangka, Masuk Tahap Penyidikan
Diduga Alami Depresi, Perempuan Muda Sayat Nadi di Toilet Mal
Partai Golkar Inhil Gelar Perayaan HUT Partai Golkar ke-54 Serta Berikan Pembekalan Caleg
Pamong Praja Inhil, Gelar Razia Anak Funk yang Berkeliaran di Kota Tembilahan
Diduga Terlibat Politik Praktis PMII Desak Kadisdik Riau Minta Maaf kepada Masyarakat dan Mundur dari Jabatannya
Facebook For Android Akhirnya Bisa Posting Video HD
Ternyata Penculik Anak di Siak, Sering Cabuli Anak Tirinya
Anda Minat Jadi ASN Siap-siap! Pendaftaran CPNS Dibuka Pertengahan November 2019
Hari Ini Buka Pendaftran Salpol PP Kota Pekanbaru Ada Yang Minat!
Wali Kota Tanjung Pinang Tutup Usia, H Bustami HY Ucapkan Bela Sungkawa
Guru Sertifikasi Konsultasi ke Empat Kementerian, Walikota Pekanbaru akan Fasilitasi
Tim Siber Polisi Rohul Amankan Perangkat Desa Kasus Pungli Penerbitan surat tanah