Pihak Polisi Selidiki Ojek Online Ambil Paksa Jenazah Rekan Diduga Kena Covid-19

BUALBUAL.com - Polda Jawa Timur akan menindaklanjuti masalah pengemudi ojek daring yang melakukan aksi solidaritas dengan menjemput paksa rekannya berinisial DAW (39) yang dilaporkan meninggal dunia karena Covid-19 di RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (7/6). Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya akan melakukan langkah penegakan hukum dengan mengedepankan langkah edukasi dan preventif.
"Kapolda Jawa Timur menyampaikan kami harus melakukan penegakan hukum, tapi secara solutif dan humanis. Tapi kami juga mempelajari aspek sosiologisnya, bagaimana solusinya dan tentu harus memberikan edukasi ke masyarakat," ujarnya, seperti dilansir Antara, Rabu (10/6).
Selain langkah hukum, kata dia, Polda Jatim juga mempelajari aspek sosiologis yang mengedepankan 3T yakni testing, tracing hingga treatment pada pengemudi ojek daring hingga keluarga yang memakamkan tanpa protokol Covid-19. Untuk upaya 3T yang dilakukan, Truno akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim.
Hal ini, lanjut dia, penting agar para rekan pengemudi daring dan keluarga yang tertular bisa diidentifikasi dan dilakukan treatment agar tidak menular.
"Itukan ada orang dalam risiko (ODR), tentunya kami harus melakukan testing. Setelah ada hasilnya ternyata reaktif dan harus tes usap. Kemudian yang kedua tracing pada rekan pengemudi daring atau pihak keluarga yang ikut memakamkan. Setelah itu dilakukan treatment apabila hasilnya positif, itu tugasnya pemerintah daerah dibantu Polri," tuturnya.
Perwira menengah dengan tiga melati itu mengakui di Indonesia memang ada tradisi untuk memberi penghormatan terakhir pada rekan atau keluarga yang meninggal.
"Di sini sekarang sudah masa transisi untuk ke normal baru, ini ada protokol kesehatan, ini terus kami edukasi. Jadi sesuatu yang tidak biasa sekarang harus dibiasakan," ucapnya.
Selain itu, dia berpesan pada masyarakat untuk menyesuaikan diri dan mematuhi protokol pencegahan Covid-19 di masa transisi menuju normal baru ini.
"Vaksinnya belum ditemukan. Kita memasuki masa transisi menuju normal baru. Nah, ini sekarang ada protokol kesehatan yang memang tidak terbiasa menjadi normal nantinya adalah tetap disiplin pada protokol dan ikuti imbauan pemerintah," katanya.
Sebelumnya, para pengemudi ojek daring di Surabaya melakukan aksi solidaritas dengan menjemput seorang rekan mereka berinisial DAW yang meninggal dunia akibat Covid-19 di RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (7/6).
Para pengemudi ojek daring meminta DAW untuk dimakamkan tanpa protokol pemulasaran jenazah Covid-19 karena yakin rekannya tak positif.
DAW dilaporkan terjatuh karena dijambret di sekitar kawasan Darmo Harapan Surabaya, dan pihak RS menyarankan pemakaman dengan protokol Covid-19 dengan menyebut status DAW sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Usai dimakamkan tanpa protokol, hasil tes DAW keluar dan diketahui ternyata positif Covid-19.
Berita Lainnya
Oknum Bendahara Desa Habiskan Anggaran Ratusan Juta untuk Judi Online
Satres Narkoba Polres Inhu Bekuk Pengedar 5,22 Gram Sabu di Lirik
Seorang Pemuda Diamankan Polsek Kateman Karena Miliki Sabu
Dua Kantung Diamankan, Densus 88 Geledah Rumah yang Diduga Teroris
Tindak Tegas, Tim Polsek Mandau Bubarkan Oknum Masyarakat Yang Melakukan Pungli
Polsek Tapung Amankan Pelaku Penganiayaan di Desa Sungai Agung
Polsek Kemuning Ungkap Kasus Narkotika, Amankan Sabu Sebanyak 51,53 Gram dan 81 Butir Ekstasi
Kapolres Tulang Bawang Pimpin Sertijab Dua Kabag, Satu Kasat dan Satu Kapolsek
Tim Restik Polres Bengkalis, Gulung Bandar Kurir Sabu dan Ganja Kering Di Duri
Polsek Keritang Berhasil Amankan Satu Orang Pemilik Sabu 2,35 Gram
Karutan Kelas I Pekanbaru: Kamarnya Amril Mukminin Disatukan dengan Tahanan Lain
Pelaku Curanmor Digelandang Tim Serigala Utara Polsek Abung Semuli