Selalu Mengelak, PT Puspandari Karya Terancam Dipolisikan
D'Sayur TPI Cabang Ke 3,Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
PKB Usul Ambang Batas Capres Diturunkan 10%, Tak Ingin Ada Polarisasi
BUALBUAL.com - PKB mengusulkan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) diturunkan menjadi 10 persen. PKB menilai penurunan ambang batas itu untuk mengurangi tajamnya polarisasi dukungan kepada masing-masing capres.
"Kami mendorong agar Presidential Threshold diturunkan hingga 10% sehingga dalam pemilihan presiden mendatang dimungkinkan munculnya lebih dari dua pasangan calon. Dengan demikian rakyat lebih banyak opsi untuk memilih pemimpin mereka," kata Sekretaris Fraksi FPKB DPR Fathan Subchi dalam keterangannya, Rabu (6/10/2020).
Untuk diketahui, presidential threshold pada pemilu lalu adalah 20 persen gabungan suara partai-partai di DPR. PKB menilai tingginya ambang batas capres itu berdampak pada minimnya keikutsertaan pasangan calon dalam pilpres.
"Akibatnya dalam dua kali perhelatan Pilpres tersebut yang muncul hanya dua pasangan calon sehingga memunculkan polarisasi dukungan yang begitu tajam di tengah masyarakat. Kami menilai polarisasi dukungan di tengah tingginya keragaman serta kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia sangat berbahaya," ujar Fathan.
"Pengalaman di 2014 dan 2019 menunjukkan betapa masyarakat begitu terbelah. Bahkan hingga saat ini kalau kita lihat di media sosial, aroma perpecahan itu masih terasa," imbuhnya.
Menurut Fathan, dengan presidential threshold 10 persen, peluang muncul lebih dari 2 pasang calon akan terbuka. Ia juga meminta dihapusnya syarat 25 persen suara sah nasional dan hanya berdasar pada 20 persen suara parpol yang menempati kursi di DPR.
"Dengan Presidential Threshold 10%, maka peluang munculnya lebih dari dua pasangan capres-cawapres akan menjadi terbuka. Makin banyak kesempatan dari putera-puteri terbaik bangsa untuk ikut berkompetisi menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia," ungkap Fathan.
Sementara itu, PKB mengusulkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold dinaikkan menjadi 7 persen dari yang sebelumnya 4 persen. Batasan 7 persen itu dinilai Fathan akan menyederhanakan proses politik di DPR.
"PKB ingin (parliamentary threshold) ada di angka 7% kursi DPR yang diraih oleh partai politik peserta pemilu. Batasan 7% ini akan menciptakan lembaga parlemen yang sederhana dan stabil. Kami ingin lembaga parlemen di masa depan kian ramping sehingga menyederhanakan proses-proses politik dalam pelaksanaan fungsi sebagai wakil rakyat baik dalam hal pengawasan, anggaran, maupun proses legislasi," ujar Fathan.
Sebelumnya diberitakan, Komisi II DPR akan merevisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Beberapa hal yang akan dikaji adalah soal angka ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) dari yang saat ini 4%, dinaikkan menjadi 7%.
Wakil Ketua Komisi II Saan Mustopa juga mengatakan ada fraksi di DPR yang ingin agar ambang batas capres dikurangi dari angka 20% (gabungan kursi partai-partai di DPR) atau 25% (gabungan perolehan suara partai-partai pada Pemilu). Meski begitu, mayoritas tetap menginginkan agar ambang batas capres tak berubah.
"Ada yang ingin berkurang dari 20%. PKS pengin berkurang, mereka (ingin) 10-15% lah atau bahkan mereka maunya sama dengan threshold parlemen. Tapi sebagian masih tetap ingin presidential threshold tetap 20% suara parlemen dan 25% suara yang sah," ucap Saan, Rabu (10/6).


Berita Lainnya
Terkait Cara Penanggulangan Angka Kemiskinan di Kepri, Ini Jawaban Paslon 01
Gelar Rakor Bersama Pengurus DPC dan PAC se-Inhil, Asmadi: Pilkada 2024 Kita Siap Dukung Kader Sendiri
Diduga Bermuatan Politis dan Tidak Elok Figur Seorang Tokoh Menolak Pencalonan M Nasir Sebagai Gubri
Abdul Wahid : Kebijakan Pemerintah Tidak Boleh Memiskinkan Rakyat
Sejumlah Pengurus Golkar Inhil Tunjukkan Dukungan kepada Ferryandi - Dani M Nursalam dan Abdul Wahid - SF Hariyanto
Terkait Pencemarkan Nama Baik Partai, PDIP Riau Laporkan Morlan Simanjuntak dan Kuasa Hukumnya ke Polda Riau
Asmadi Serahkan SK PAC Partai Gerindra Kateman, Supriyadi: Saya Siap Besarkan Partai Gerindra dan Perjuangkan Hak Rakyat
Kampanye Fermadani, Ribuan Warga Padati Lapangan Balai Desa Air Tawar
Politik Golkar Riau Makin Seru, Istri Mantan Gubernur Rusli Zainal 'Septina' Masuk Daftar Caleg DPR RI
Kampanye Hitam Serang Kasmarni, Selebaran Pembusukan di Sebar di Jalan Aman Duri
Harris Hadiri Rakerwil Partai Nasdem Riau
Gibran Resmi Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024