Covid-19 Mengancam Laut, akan Lebih Banyak Sampah Masker Daripada Ubur-ubur

BUALBUAL.com - Kelompok pecinta lingkungan telah memeringatkan bahwa pandemi virus Corona Covid-19 dapat memicu lonjakan polusi atau limbah yang mengancam kehidupan laut.
Menyadur The Guardian, Operation Mer Propre, organisasi nirlaba Perancis, menemukan banyak sampah medis semacam masker, sarung tangan karet di laut dekat Antibes, Prancis.
Menurut salah satu penyelam, Joffrey Peltier, jumlah sampah yang berada di dasar laut amat luar biasa.
Dia khawatir apabila tren pemakaian plastik sekali pakai berlanjut, akan ada lebih banyak masker dari pada ubur-ubur di laut Mediterania.
Prancis sendiri telah memesan dua miliar masker sekali pakai dalam masa pandemi Covid-19, menurut Laurent Lombard dari Operation Mer Propre.
"Mengetahui hal itu ... segera kita akan menghadapi risiko memiliki lebih banyak masker daripada ubur-ubur di Mediterania," ujar Lombard dikutip Suara.com dari The Guardian, Mingu (21/6/2020).
Kelompok pencinta lingkungan ini berahrap dengan informasi dan gamabaran yang mereka paparkan, orang-orang bisa sadar untuk tidak lagi menggunakan masker sekali pakai.
Sementara penggunaan sarung tangan karet diharapkan juga dihindari, dimana orang-orang diminta untuk lebih giat dalam mencuci tangan.
"Dengan semua alternatifnya, plastik bukanlah solusi untuk melindungi kita dari Covid. Itulah pesannya," kata Joffrey Peltier.
Sebelum pandemi Covid-19 menghantam dunia, para aktivis lingkungan telah memperingatkan dunia terkait ancaman pada kehidupan laut akibat dari meroketnya penggunaan plastik.
Badan lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan terdapat 13 juta ton plastik yang masuk ke lautan setiap tahunnya. Di laut Mediterania sendiri, ada sekitar 570 ribu ton pelastik dalam setahun.
World Wildlife Fund for Nature (WWF) menggambarkan fenomena membludaknya sampah plastik di Mediterania sama dengan membuang 33.800 botol plastik setiap menit ke laut.
The Guardian melaporkan angka-angka tersebut bisa bertambah secara masif karena negara-negara di seluruh dunia kekinian tengah menghadapi pandemi Covid-19.
"Dengan masa hidup 450 tahun, masker-masker ini adalah bom waktu ekologis karena konsekuensi lingkungannya yang abadi bagi planet kita," tulis Éric Pauget, politisi Perancis, lewat surat terbuka kepada Presiden Emmanuel Macron.
Berita Lainnya
Sudah Beroperasi Selama 15 Tahun, DLHK Pekanbaru Tutup TPA Ilegal
Dua Pejabat Tinggi Mundur, Fokus Ornop: Tanda-tanda Ada Masalah di Tubuh Pemerintah Inhil?
Kepala DP2KBP3A Inhil Sirajuddin Membuka Kegiatan Pemilihan Duta Genre 2024
Cooling System Pemilu 2024, Polisi Ikut Bersihkan Puskesmas Kuala Kampar
Kapolres Tulang Bawang Bagikan 343 Paket Sembako Untuk Warga Tulang bawang
PTPN V Jual 1,1 Juta Bibit Sawit Unggul Via Aplikasi Sawit Rakyat Online
Terkait Sengketa Lahan di Sungai Bela, Bupati Inhil Akan Hadirkan Oknum yang Terlibat
BRI KC Sudirman Pekanbaru Sudah Kembali Beroperasi
Yuk Lihat! Keindahan Kreativitas Kegiatan Tahunan 1001 Pelite Bulan Ramadhan Pemuda Pandan Sari Kelurahan khairiah Mandah
Warung Remang - remang dekat kediaman Bupati Kampar, Masih ada juga yang Beraktivitas!
PHR Proaktif Bantu Pencegahan dan Pelatihan Karhutla-Restorasi Gambut di Riau
BBKSDA Riau Lepasliarkan 14 Ekor Burung Berbagai Jenis ke Habitatnya