PILIHAN
Gerindra: Menginteli Urusan Politik Kamu Bisa, Tapi Menginteli Mafia Beras Enggak Mau
BUALBUAL.com, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyoroti masalah mafia pangan terutama beras yang masih menjadi masalah. Edhy enggan spekulasi apakah mafia pangan bekerja sama dengan aparat. Namun masalah mafia pangan bisa selesai bila pemimpinnya bisa tegas.
"Saya gak mau spekulasi tentang kerja sama (aparat dan mafia) itu karena tidak ada yang bisa membuktikan, sebenarnya ini sudah lama sekali, kalau ini semua pemimpinnya mau langsung manggil semua dan ajak bicara, saya pikir masalah selesai," kata Edhy di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1).
Edhy mempertanyakan, gudang beras gelap yang diduga dimiliki para mafia. Dia menjelaskan, tiap petani panen pasti ada pihak yang selalu membeli beras. Tapi gudang berasnya tak diketahui. Edhy menduga ini menjadi kesempatan para kartel menampung beras. Sebabnya, gudang bulog pemerintah hanya mampu menampung maksimal 3 juta ton beras.
"Gudang bulog itu hanya (mampu menampung) 2 juta setengah, maksimal 3 juta kalau dipaksakan. Panen kita sampai 45 juta ton beras paling sedikit. Selain di sawah beras itu kan ada di gudang, gudangnya itu kan yang miliki bukan bulog saja, ini siapa? Saya tanya saja sampai sekarang dimana beras itu gak ada yang jawab," ujar Edhy.
Untuk menyelesaikan hal itu, kata Eddy, harus melibatkan Polri, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan intelijen. Dia memastikan di pemerintahan Prabowo-Sandi ke depan mafia pangan sudah hilang.
"Kenapa kalau inteli urusan berpolitik bisa kok, ngintelin dimana beras enggak mau. Loh buktinya kok ada orang tiba-tiba sidak beras, saya enggak tahu gudangnya dimana tapi nyatanya berdasarkan pengakuan masyarakat beda. Ini yang belum ada. Di pemerintahan Prabowo nanti saya yakin yang gini-gini udah enggak ada," tandasnya.
Sumber: Merdeka.com
Berita Lainnya
Wabup SU Bawa Peneliti Kedokteran Tinjau RSUD PH, Upaya Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Kalah 0-3, Putri Indonesia Gagal ke Final Badminton Asia Team Championships 2018
Asisten II Setda Kab.Inhil Hadiri Diskusi Bedah Harga Kelapa
Lulus Administrasi, 252 Pelamar PPPK Pemko Pekanbaru
Bupati Inhil Hadiri Haul Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari Ke-82
Bantu Pencari Keadilan, Advokat di Inhil Dirikan Inhil Lawyer Club
Dewan Minta Belasan Kepala Sekolah yang Plesiran ke Luar Negeri Diperiksa
Berisiko Terhadap Kesehatan Manusia, dr. Indra Yovi Sarankan Bilik Disinfektan di Tempat Umum Ditiadakan
Wali Kota Firdaus: Minta Warganya Kurangi Aktivitas di Luar Rumah, Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap Kiriman
Sekarang Pelangsing Paling Ampuh Sudah Tersedia Di Indonesia
Tim futsal kejari Meranti ikut Meriahkan Piala Askab PSSI Meranti tahun 2019
Berawal dari Pengeroyokan, Saat Tawuran Remaja di Siak IV Pekanbaru 'Ada yang Bawa Samurai'