PILIHAN
Tak Ada Biaya, Nazwa Tak Bisa Dirawat ke Pekanbaru

BUALBUAL.com - Malang nian nasib Nazwa (6 tahun), putri cilik asal Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Inhil ini. Dia terpaksa harus kuat menahan derita atas penyakitnya dan hanya dapat terbaring di RSUD Puri Husada, tanpa perawatan intensif sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
Menurut informasi yang dikumpulkan, anak pasangan Dodi dan Yanti ini mengidap penyakit pembengkakan empedu hati. Disebabkan keterbatasan peralatan medis yang dimiliki oleh RSUD PH, untuk itulah dokter menyarankan agar Nazwa segera dirujuk ke Pekanbaru.
"Iya pak, sakitnya sudah sangat parah. Trombosit dan HB nya sudah sangat jauh menurun. Kalau kita tahan disini, kita khawatirkan justru akan lebih parah lagi. Makanya dokter menyarankan agar Nazwa bisa segera dibawa ke Pekanbaru yang memiliki peralatan lebih lengkap," ucap salah seorang perawat saat berbincang dengan wartawan media ini.
Tapi sayangnya, Nazwa berasal dari keluarga yang sangat kurang mampu. Dodi ayahnya, sehari-hari hanya bekerja menangkap udang di Sungai Indragiri, sepanjang desanya.
Menurut Tiar, salah seorang keluarga Nazwa, saat ini pihak keluarga tengah berembuk untuk mencari jalan keluar. Tapi menurutnya, kemungkinan Nazwa akan dibawa pulang saja, mengingat kondisi mereka sekeluarga memang rata-rata keluarga kurang mampu.
"Inilah kami akan berembuk. Tapi tak taulah bg, kami ni semue, keluarga tak mampu. Rasenye tak sanggup nak membawe anak ini ke Pekanbaru. Untuk makan sehari-hari saje, kami ni kembang kempis bang. Sekarang hanye bise berdoa, semoge ade jalan keluarnye dari Allah," ujar Tiar dengan logat Melayunya yang kental.
Menurut pantauan, Nazwa saat ini masih berada di RSUD PH Tembilahan, di ruang perawatan anak, Lantai II. Dirinya ditemani oleh kedua orang tua serta kakek nenek dan beberapa orang keluarganya. Sekira ada para dermawan yang ingin membantu, silahkan menghubungi Edi, kakek kandung Nazwa di nomor 082392189238.
Keluarga Nazwa memang sangat berharap akan bantuan dari para dermawan. Sebab berbagai cara juga sudah ditempuh keluarga. Seperti mendatangi Dinas Sosial, diketahui pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang bisa menjamin pengobatan gratis memang belum dibuka kembali oleh Pemerintah Pusat sejak ditutup beberapa waktu lalu.
"Kuotanya penuh dan pusat belum membuka lagi. Tapi bantuan dari Dinas Sosial Inhil ada pak, ya cuma itu, jumlahnya hanya sekitar Rp2 juta saja," terang salah seorang pegawai Dinsos Inhil.
Sementara itu, BPJS yang baru diurus kemarin, juga baru bisa aktif 15 hari lagi. "Itulah bang, makanya kami dah pusing. Apalagi jalan yang mau kami tempuh," kata Edi sedih, kakek yang selama ini merawat Nazwa.(*)
Berita Lainnya
Gapensa Propinsi Lampung Akan Buat Posko Advokasi Konflik Pertanahan
Pemko Pekanbaru Tetapkan Status Siaga Darurat Kabut Asap 'Karhutla'
Ini Ramalan Pak Harto Untuk Indonesia di Tahun 2020
Milad Ke 52 Pemkab dan DPRD Inhil Gelar Rapat Paripurna 2017
Plh Sekda Riau Pimpin Rapat Bahas Dua Tahun Kepemimpinan Syamsuar
Mengantisipasi Penyebaran Virus Corona Covid-19, Pemkab Rohil Adakan Rapat Bersama dengan Forkopinda
Hut Bhayangkara ke-72, Polres Inhil Akan Gelar Jalan Sehat
Hari Ke -2 Ops Keselamatan Muara Takus, Sat Lantas Polres Inhil Sosialisasi Cegah Corona Di Sejumlah Tempat Umum
Muhammad Wardan Dan Syamsuddin Uti Resmi Menjabat Bupati Dan Wakil Bupati Inhil
Kadinkes Inhil: Fogging Tidak Bisa Mengatasi Masalah DBD Secara Tuntas
Festival pulau tilan di bukak oleh camat tanah putih
Idris Laena Yakin Pileg 2019 Golkar Pemenang di Riau