PILIHAN
Begini Kronologi, Guru Pukul Siswa Kembali Terjadi di Pekanbaru Riau

BUALBUAL.com - Kasus kekerasan terhadap siswa kembali terjadi di Pekanbaru. Kali ini menimpa murid kelas 8 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Jalan Soetomo. Tak terima anaknya diduga mendapatkan tamparan dari seorang oknum guru di SMP tersebut, wali murid yang bernama Lauren (38) membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.
Lauren menceritakan kronologi kejadian anaknya dipukul oleh oknum guru tersebut.
"Sekitar pukul 13.05 WIB, anak saya lagi duduk-duduk di kantin deket kelasnya jajan bersama teman-temannya. Posisi dia lagi duduk. Saat itu guru dia datang dan anak saya langsung berdiri. Saat itu anak saya langsung ditampar sambil bilang kenapa kamu sekolah," ujar Lauren, Selasa (19/11/2019).
Lauren menuturkan ketika anaknya mendapatkan tamparan, anaknya merasa kebingungan karena selain mendapatkan tamparan juga mendapatkan pertanyaan seperti itu.
"Setelah itu dia nelfon dan mengatakan mama aku ditampar, tentu saya marah. Lalu saya tanya anak saya kamu nakal ya, kata anak saya gak. Tiba-tiba aja ditampar," Jelasnya.
Lajut Lauren, setelah anaknya mendapatkan tamparan dari oknum guru yang diketahui berinisial D tersebut, tas anaknya juga diambil oleh oknum guru tersebut. "Dia (korban) nelfon lagi sambil bilang tas ku diambil, mama datanglah. Setelah itu saya langsung datang mencari kebenaran dulu anak saya ini ditampar karena nakal atau bukan," Cakapnya.
Setelah itu, Lauren langsung ke kantin untuk menanyakan kronologis kejadian kepada penjaga kantin. Lauren mengatakan bahwa sang penjaga kantin tersebut jiga tidak mengetahui kenapa anaknya ditampar oleh guru tersebut.
"Mungkin anak ibu sebelum kekantin ada salah, makanya dikejar ke kantin," ucap Lauren mengikuti ucapan penjaga kantin tersebut.
Setelah dicari tahu, Lauren menuturkan bahwa guru tersebut marah kepada anaknya karena Lauren tidak hadir ke sekolah ketika mendapatkan panggilan dari oknum guru tersebut. Anaknya tersebut diduga kedapatan membawa liquid ataupun cairan untuk rokok elektrik.
"Ketika saya datang ke sekolah, ternyata oknum guru tersebut tidak ada dan wali kelasnya juga tak ada. Jangan karena kesalahan ini menjadikan ringan tangan, itu yang saya sesalkan. Maunya diakan bisa nelfon saya. Apalagi ditampar di depan orang banyak, apa gak ngedrop dianya," tegasnya.
Lanjut Lauren, dirinya sudah meminta Kepala Sekolah untuk menurunkan jabatan oknum guru tersebut, karena menurut Lauren sudah banyak anak-anak murid yang menjadi korbannya. Namun permintaan Lauren tidak ditanggapi oleh Kepala Sekolah. "Karena Kepala Sekolah mengatakan tidak ada lagi guru yang berkompeten dibidangnya," Cakapnya lagi.
Karena hal tersebut dirinya memilih jalur hukum karena oknum guru tersebut tidak meminta maaf kepada dirinya secara langsung setelah beberapa kali mediasi dilakukan dan juga karena permintaan Lauren untuk memindahkan atau memberhentikan oknum guru tersebut tidak di indahkan oleh Kepala Sekolah.
"Itu yang paling saya tekankan dan saya sesalkan, dia (guru) tidak ada meminta maaf dan merasa benar. Ya kita lihat sajalah, hukum kan ada," pungkasnya.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Pemda dan DPRD Inhil Rencanakan Naik Tarif Parkir Roda 2 Dari Rp.1000 Menjadi Rp.2000
Perokok Cilik Meningkat 2,5%, Guru Di Mintak tak Merokok
Pengendara Motor di Dumai Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis
Wabupnya Nyindir, 15 Kades Batu Bara Teken Surat Dukung Paslon 01
Heboh Penemuan Potongan Mirip Tangan Manusia di Kampar, Ini Penjelasan Polisi
Demokrat: Kalau Polisi Bilang Selesai Harusnya Diumumkan ke Publik 'Soal Kasus Perusakan Baliho'
Kerap Naik Helikopter Saat Kunker, Gubernur Riau dikritik Waka DPRD
Kader Balik Kanan, Musda Golkar Riau Ditunda, Masnur: Terpaksa Kita Lapangkan Hati
Durhaka! Tak di Beri Uang Untuk Beli Rokok, Pria di Kepri Tega Bacok Kakeknya Sendiri
Mungkinkah Prabowo Subianto Menang Di Tahun 2019?
Hari Ini Bufon Anak SD Asal Kab Siak-Riau Tampil di Hitam Putih Trans 7
Ini Dia Jadwal Lengkap KPU Inhil