PILIHAN
Gubri Syamsuar Hadiri Rakornas Investasi 2020, Presiden: Permudah Swasta Berinvestasi

BUALBUAL.com - Presiden RI Joko Widodo meminta agar seluruh pihak, terutama para kepala daerah agar memberikan kemudahan bagi pihak swasta dalam berinvestasi.
"Kalau mereka ngurus izin, tolong dipermudah. Kalau bisa para bupati/walikota jemput bola kasih izin untuk pengusaha-pengusaha kecil, kayak warung-warung kecil itu," intruksi Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara Rakornas Investasi 2020 yang ditaja BKPM RI di Jakarta, Kamis (20/02/2020).
Karena sebut Jokowi, kalau mereka dapat izin, maka akses mendapatkan modal ke perbankan akan lebih mudah. "Kalau tak dapat izin mana bisa," ucapnya.
Bahkan presiden menginstruksikan agar kemudahan berinvestasi di Indonesia terus membaik. Saat ini Indonesia masih berada di peringkat 73.
Di Asia, Indonesia masih kalah dengan Thailand, Malaysia, apalagi Singapura. "Kita hanya menang dari Laos dan Kamboja. Saya minta Indonesia harus di bawah 40. 73 itu nanggung," katanya lagi.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menginstruksikan seluruh kepala daerah agar tidak menempatkan APBD di bank. Kalau APBD tidak dilaksanakan alias hanya disimpan di bank, tentu saja ekonomi masyarakat tidak tumbuh.
Tahun lalu, sebut Presiden, pada Oktober-November besar APBD seluruh Indonesia yang tersimpan di bank alias idle sebesar Rp220 triliun. Bahkan hingga Desember masih tersimpan sebesar Rp110 triliun.
"Mungut pajak itu sulit. Sudah dikasih uang oleh Kemenkeu, malah tidak dimanfaatkan. Padahal kalau uang itu dimanfaatkan, maka akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi," jelas Presiden.
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh investasi. Semakin besar investasi, semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi. "Semua negara berkutat bagaimana menumbuhkan investasi. Kalau arus modal masuk, peredaran uang makin banyak, pertumbuhan ekonomi makin meningkat," terangnya.
Presiden menyebut bahwa APBN dan APBD hanya berpengaruh sekitar 23 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. 77 persen justru ditentukan oleh dunia swasta. "Begitu pentingnya peran swasta," tegas Presiden lagi.
Hadir pada acara Rakornas yang diselenggaraalan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI dengan mengusung tema "Peningkatan Investasi Bagi Indonesia Maju" itu para menteri, para gubernur, termasuk Gubernur Riau H Syamsuar dan para bupati/walikota se-Indonesia.
Usai acara, menanggapi pernyataan Presiden tersebut, Gubri Syamsuar menyebut bahwa untuk APBD Provinsi Riau pada Tahun Anggaran 2019, minim Silpa. "Kalau Riau kecil," katanya.
Gubri menambahkan bahwa banyaknya APBD mengendap di bank pada akhir tahun antara lain karena biasanya pembayaran proyek/pekerjaan itu dalam jumlah besar memang di akhir tahun.
Biasanya proyek baru tuntas pelaksanaannya di akhir tahun. Sehingga pada bulan Oktober-November masih banyak APBD yang tersimpan di bank. Gubri bertekad bahwa untuk Riau pelaksanaan APBD akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. (mcr)
Berita Lainnya
Pernyataannya itu Menusuk Sampai ke Ulu Hati "Pacu Jalur itu Membosankan, Hanya Nostalgia Orang Kuansing"
Dilaporkan Hilang, Warga Rupat Bintan Ditemukan Tak Bernyawa
Hasil Drow Pemilihan Wagubri Lanjut Pemilihan Ulang Secara Terbuka
Tanpa Ibu-ibu Program Pemerintah Tak Akan Sampai 'Kita Mitra Pemerintah'
Prabowo Akui Tampang Bojong Koneng, dan Siap Dialog soal Boyolali
Siap-Siap Sebanyak 2.369 Orang Pemprov Riau Ajukan Formasi CPNS Ke (kemenPANRB) Ini Formasi Yang Dicari
Iuran BPJS Naik, Syamsuar akan Rundingkan Sharing Budget dengan Daerah
Musrenbang Lampura, Ini Yang dibahas
AL AZMI : Sebagai Wakil Rakyat Wajib Hukumnya Memperjuangkan Asfirasi Masyarakat
Sore Ini Yenny Wahid dan Keluarga Gus Dur Deklarasi Dukungan
Sebut LPSK UU Terorisme perkuat hak korban
Polisi Minta Ceramah Abdul Somad Tak Bahas Politik