Mantap! Conservation Goes To School, PHR Ajak Anak-anak Lestarikan Gajah dan Hutan Riau

BUALBUAL.com — Upaya menjaga kelestarian alam dan habitat Gajah Sumatera terus dilakukan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan bersama Rimba Satwa Foundations (RSF), salah satunya melalui kegiatan Conservation Goes To School.
Kegiatan tersebut digelar di SD Negeri 25 Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Selasa (29/8/2023). Siswa-siswi sekolah dasar tampak antusias mengikuti program tersebut, mereka ditanamkan jiwa cinta alam sejak dini.
Dalam program tersebut, PHR juga menggandeng tim National Geographic Indonesia untuk menumbuhkan nilai-nilai lingkungan dan keanekaragaman hayati di dalamnya, terutama gajah Sumatera yang dimiliki Riau.
Kepala SDN 25 Mandau, Zabinar S.Pd MM mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung program PHR tersebut. Menurutnya, ini merupakan kesempatan berharga yang didapat sekolah untuk masa depan anak didik.
"Kami dari pihak sekolah sangat bangga sekali dikunjungi tim PHR, RSF dan National Geographic, karena ini merupakan ilmu dan wawasan bagi anak-anak, sehingga mereka bisa lebih mencintai lingkungan," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, PHR memberikan pemahaman luas tentang habitat gajah Sumatera yang hampir punah. Para siswa diberikan bekal ilmu untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan Riau.
"Riau bangga memiliki gajah, satwa ini harus terus kita lindungi demi kelangsungan ekosistem hutan Riau. Anak-anak kelak akan menjadi dewasa, saat mereka dewasa harapan kita mereka masih bisa melihat satwa tersebut," kata Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto.
Ia menjelaskan, sejauh ini PHR bersama RSF terus melakukan program konservasi gajah Sumatera dengan berbagai aksi nyata, salah satunya lewat program Agroforestri dan mensosialisasikan langsung kepada masyarakat yang berada di kantong Balai Raja dan Giam Siak Kecil, Riau.
Sejak 2011, Gajah sumatera termasuk dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan status kritis atau sangat terancam punah. Hal ini disebabkan karena populasi gajah Sumatera yang menurun lebih dari 80% dalam waktu tiga generasi terakhir, atau sekitar 75 tahun. Penurunan populasi gajah sumatra terutama disebabkan oleh hilangnya habitat, degradasi hutan dan fragmentasi habitat serta perburuan. Dengan begitu, peran Pentahelix yang dijalankan PHR merupakan salah satu langkah untuk melestarikan gajah dan habitatnya di hutan.
PHR bersama RSF mengembangkan pembibitan pohon-pohon yang bernilai ekonomi tinggi namun rendah gangguan gajah. Antara lain alpukat, durian, petai, jengkol, matoa dan kakao. Sedangkan jenis tanaman untuk pakan gajah antara lain rumput odot. Program ini sangat didukung oleh masyarakat yang memiliki lahan di perlintasan gajah, sekitar 75 KK warga pemilik lahan di lokasi-lokasi tersebut ikut mengambil bagian karena sadar akan konservasi tersebut.
Selain itu, upaya konservasi gajah juga dilakukan secara terintegrasi melalui pembinaan habitat serta pemantauan populasi gajah. Dua unit kalung global positioning system (GPS collar) tambahan telah dipasangkan ke kelompok gajah. Melengkapi tiga unit yang sudah lebih dahulu dipasang, serta 18 unit kamera pengintai (camera trap).
Kalung GPS yang dipasangkan di leher gajah berfungsi untuk memonitor pergerakan kawanan gajah melalui satelit. Sehingga potensi konflik dengan manusia dapat dimitigasi secara dini. Selain itu, alat tersebut dapat memberikan data awal sebagai dasar penghitungan perkiraan berat badan gajah. Sedangkan kamera pengintai dipasang di kawasan perlintasan gajah guna memberikan informasi secara visual.
Selain agroforestri, program rtanggung jawab sosial dan lingkungan PHR telah banyak dilakukan. Antara lain penguatan kelompok Bank Sampah, Program Kampung Iklim (PROKLIM), Konservasi Mangrove, serta Desa Energi Berdikari melalui pembangunan beberapa unit reaktor biogas dengan pemanfaatan kotoran sapi.
Berita Lainnya
Kepsek SMA 03 Mandau Sugito, Sebut Sudah Berikan Teguran Pada Bawahannya
Tiga Program Unggulan UNRI Raih Penghargaan Bergengsi di IDEAS 2025
Prodi Magister Ilmu Hukum Unilak Pertahankan Akreditasi B
Kemenag RI: Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 Segera Dibuka, Ini Syaratnya
Jelang Pelantikan, IKA UIN Suska Riau, Panitia Gelar Kegiatan Lomba Lagu Melayu
ILC Taja Diskusi Hukum Bersama Pakar Lingkungan Hidup Terkenal di Riau
Pelantikan Akbar Ormawa UIN Suska Riau, Rektor: Mari Majukan Kampus dengan Kolaborasi dan Inovasi
Kegiatan Pengenalan Akademik Mahasiswa Unisi Dilakukan Secara Daring
Jadi Pemuncak Yudisium FIB Unilak 'Elysa Elvania' Dapat Beasiswa 4 Tahun Dari Pemprov Riau
Praktisi Hukum Andhes Tan: Bukti Kepemilikan Tanam Tumbuh Tidak Wajib dalam Bentuk Surat
Kadisdik Bengkalis, Hj Kholijah, Hadiri Konferensi Kerja II PGRI Proivnsi Riau Di Kota Dumai
Di Raker LPRM UIN Suska, Agung Nugroho Bagikan Pengalaman Mengelola Organisasi