Dugaan Hina Profesi Wartawan, Perkara Berllanjut di Ditreskrimum Polda Riau
BUALBUAL.com – Perkara dugaan penghinaan profesi wartawan yang dilontarkan Elidaneti kuasa hukum Khairul Umam saat melakukan konfrensi pers di rumah Dinas Ketua DPRD Bengkalis beberapa waktu yang lalu, terus bergulir. Penyidik Polda Riau, Senin (02/10/2023), kembali memeriksa dua saksi untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Pemeriksaan dilakukan di Sub Unit IV Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau. Dua saksi dari kalangan wartawan dimintai keterangan selama 4 jam untuk melengkapi kasus yang dilaporkan belasan wartawan yang tergabung dalam wadah Aliansi Wartawan Duri (AWD).
"Dua saksi yang diperiksa hari ini merupakan saksi tambahan. Pekan lalu, 3 saksi juga sudah diperiksa dalam rangka melengkapi BAP perkara dugaan penghinaan profesi wartawan oleh Elidaneti, kuasa hukum Ketua DPRD Bengkalis Khairul Umam," ujar Megawati Kuasa Hukum AWD saat melakukan pendampingan di Polda Riau.
Dikatakannya, satu orang saksi lagi yang seharusnya diperiksa oleh penyidik berhalangan hadir. Pihaknya berharap penyidik minggu depan dapat melayangkan kembali pemanggilan kedua terhadap saksi tersebut.
"Dua saksi lainnya yang hadir pada acara konfrensi pers tersebut sudah diperiksa oleh penyidik. Kami rasa alat bukti sudah cukup untuk melengkapi BAP tersebut," kata Megawati yang juga Ketua Peradi Pekanbaru ini.
Sementara itu kasus dugaan penghinaan profesi wartawan tersebut berawal dari mosi tak percaya yang disampaikan 37 anggota DPRD Bengkalis terhadap Khairul Umam selalu ketua DPRD Bengkalis dan Syahrial selaku wakil ketua DPRD Bengkalis. Khairul Umam didampingi kuasa hukumnya Elidanetti mengelar konfrensi pers di rumah dinasnya untuk menjelaskan mosi tak percaya yang ditujukan kepadanya. Namun sayang, kuasa hukum Khairul Umam yang merupakan warga Duri itu malah memberi pernyataan yang melukai hati para jurnalis yang bertugas di negeri junjungan. Dalam konfrensi itu Elida menyampaikan 80 persen wartawan yang ada di kabupaten Bengkalis tunduk pada Pemerintah karena angka-angka yang dibayar. Elida juga menyampaikan uang receh bisa mengadaikan wartawan.
Pernyataan kuasa hukum Khairul Umam itu sontak menimbulkan reaksi keras dari sejumlah jurnalis yang bertugas di Bengkalis. Para jurnalis yang tak terima profesinya dilecehkan oleh Kuasa hukum Khairul Umam itu akhirnya membawa kasus itu ke ranah hukum.
Laporan dugaan penghinaan profesi ini disampaikan ke Polda Riau, Kamis (07/09/2023) lalu. Pelapor dan dua saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus itu, hari ini, Senin (02/10/2023) dua saksi lagi dihadirkan ke Polda Riau untuk melengkapi BAP.
"Kami yakin dan percaya, kasus ini akan lanjut ke meja hijau hingga si penghina tahu bagaimana harusnya menghormati profesi seseorang. Jangan asal omong tanpa ada bukti, " ujar Bambang yang melaporkan kasus ini ke Polda Riau bersama belasan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Duri.
Berita Lainnya
Simpan Sabu Dalam BH, Seorang Bandar Narkoba di Tubaba Diringkus Polisi
Miliki Daun Ganja, Warga Dumai Diamankan Tim Gabungan Narkotika Di Mandau
Edarkan Sabu, Pasutri di Tembilahan Diringkus Polisi
Merasa Ada Kejanggalan dalam Amar Putusan, LAMR Kubu Syahril akan Adukan Hakim PN Pekanbaru ke KY
Bupati Nonaktif Bengkalis 'Amril Mukminin' Didakwa Terima Suap Rp5,2 Miliar
Polsek Tanjungpinang Timur Berhasil Ungkap Kasus Hoaks Korban Begal
Kejati Riau Usut Kegiatan Pengadaan di RSUD Arifin Achmad Disinyalir Sarat Korupsi
Kepala Desa Boncah Mahang Di Kecamatan Bahtin Solapan, Diperiksa Team Tipikor Terkait Dana Desa
Pelaku Narkoba Jenis Sabu, Kembali Disikat Tim Sat Narkoba Polres Bengkalis
Tiduri Anak di Bawah Umur Sampai Dua Kali, Pria Asal Lampura Ini Akhirnya Dibekuk Polisi
Warga Indonesia Wajib Baca! RKUHP: Menyerang Harkat dan Martabat Presiden Dihukum Tiga Tahun Penjara
Cegah Maraknya 303, Polisi Tangkap 2 Agen Judi Togel Di Mandau