BUALBUAL.com, Kali ini masyarakat kembali dibuat geleng-geleng kepala soal remaja mabuk rebusan pembalut yang terjadi di Jawa Tengah. Tak habis pikir, bagaimana para remaja itu mempunyai ide mabuk dengan rebusan pembalut.
Mabuk rebusan pembalut menambah daftar hitam fenomena baru tren oplosan mabuk di Indonesia. Seperti diketahui dalam beberapa bulan terakhir sudah banyak yang menjadi korban akibat miras oplosan.
Mabuk karena miras oplosan tentu tidak disarankan karena zat campuran yang dimanfaatkan tidak untuk dikonsumsi sedemikian rupa oleh tubuh. Risikonya Anda bisa mengalami masalah kesehatan hingga kematian.
Nih beragam tren oplosan untuk mabuk yang seringkali ditemui
Campuran Metanolilustrasi campuran mabuk [shutterstock]
Miras oplosan sendiri adalah minumuan keras yang di campur dengan bahan-bahan yang sebenarnya tidak di anjurkan karna sangat berbahaya bagi tubuh, seperti dicampur Metanol ( alkohol yang digunakan untuk bahan bakar ataupun pelarut misalnya pelarut cat, cairan pembersih, dan lain-lain), aseton (digunakan sebagai pelarut seperti perlarut cat, minyak, lilin, resin, plastik, lem, dan masih banyak lagi).
Losion Nyamukilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]
Losion ini dikonsumsi langsung layaknya Mayonaise, tapi lebih tepatnya dicampurkan ke minuman. Biasanya yang dicampur adalah minuman berenergi. Efek losion anti nyamuk disebut menyebabkan keluhan pencernaan hingga gangguan saraf dan pusing.
Dua warga di Pulomas, Benny dan Ronald tewas setelah menenggak minuman keras pada 2014, mereka mencampur minuman beralkohol dengan lotion anti nyamuk dan tiner. Kedua bahan inilah yang diduga kuat membuat keduanya meregang nyawa.
Lem Sepatuilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]
Anda pasti pernah dengar banyak anak-anak yang mabuk dengan cara "ngelem". Mereka sedang duduk dengan kepala tertunduk sambil menghirup lem langsung dari kaleng lem Aibon.
Efek yang di timbulkan tidak jauh berbeda dengan miras atau narkoba (tapi yang ini murah meriah) mereka akan hilang kesadaran, berbicara tidak jelas layaknya orang hilang akal, namun efek jangka panjang yang ditimbulkan cukup mengerikan diantaranya kerusakan pada otak.
Rebusan pembalutilustrasi pembalut [shutterstock]
Seperti dilansir dari laman Livestrong, bahan kimia yang digunakan dalam pembalut, tampon bahkan popok telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Salah satu bahan kimia yang digunakan dalam membuat pembalut adalah dioxin. Ini adalah produk sampingan dari klorin yang juga digunakan untuk membuat tampon, panty liners dan popok.
Undang-undang Keselamatan dan Penelitian Tampon tahun 1999 (HR 890) yang dikeluarkan oleh Distrik 14 New York menemukan bahwa dioxin memiliki efek yang bersifat komulatif dan bahan kimia ini bisa berada dalam tubuh hingga 20 tahun.
Kabar yang belakangan viral seorang remaja di Jawa Tengah mabuk, karena minum air rebusan pembalut.
Sumber: suara.com
Berita Lainnya
Segini Harga Satu Posting Iklan di Instagram Ronaldo
SK Sudah diteken Mendagri Menjadi Bupati Kembali Suparman Tegaskan Tidak Akan Ikut Di Pilgubri 2018
Berumur 23 Tahun M. Rahul Terpilih Jadi Anggota DPR RI Dapil Riau Satu 'Politik Generasi Milenial'
Stress Akibat Putus Cinta, Pria Berbaju Putih Nyaris Terjun Dari Gedung Tinggi Jalan Swarna Bumi Tembilahan
Disdukcapil Inhil: Jika Ada kedapatan Baik orang Luar ataupun dalam Kami Tegaskan Tangkap 'Tolak Keras Sistem calo'
Faktor Inilah Yang Disebut dalam Gugatan Cerai Terhadap Sule
Kebakaran di Pekanbaru Hanguskan Gudang Furniture
Pemprov Riau Siapkan Rp. 100 Milyar Lebih Untuk THR
Polri Peduli Penghijauan Daerah Pesisir, Kapolres Inhil Tanam 2000 Bibit Pohon Mangrove
Sempat Beli Motor KLX dan Hp, Pelaku Pencurian Toko Di Desa Kotabaru Inhil Ditangkap Polisi
MTQ ke 49 Tingkat Kabupaten Inhil Tahun 2019 Ditetapkan di Kecamatan Tembilahan Hulu, M.Nazar: Alhamdulillah Apa yang Diharapkan Masyarakat Dikabulkan
Satu Pasien Positif Covid-19 di RSUD Arifin Achmad Membaik