Sudah Sampai di Rohil, Ratusan Petani Long Marc dari Medan untuk Temui Presiden ke Istana
BUALBUAL.com - Ratusan petani korban konflik agraria dengan PTPN 2 Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara harus berjalan kaki menuju Istana Negara untuk mengadukan nasib mereka kepada Presiden Jokowi.
Ratusan petani tersebut saat ini telah sampai di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tepatnya di Kepenghuluan Kencana, Kecamatan Balai Jaya dan terus bergerak menuju Jakarta.
Dari keterangan Koordinator aksi Aris Wiyono mengatakan bahwa, mereka bergerak dari Simalingkar, Kecamatan Pancur, Kabupaten Deli Serdang, 25 Juni lalu dan beristirahat dibeberapa lokasi.
Pada aksi jalan kaki ini, para petani dari Dusun Bekala, Desa Simalingkar A dan Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) melakukan aksi jalan kaki dari Medan, Sumatera Utara menuju Istana Negara di Jakarta untuk mencari keadilan.
Adapun tuntutan mereka diantaranya, konflik agraria itu diselesaikan oleh Presiden Jokowi. Memohon hak atas tanah yang diklaim oleh pihak SPSB yaitu lahan eks HGU PTPN II Bekala seluas 350 hektar.
Menuntut penyelesaian konflik agrarian antara Pok SPSB dengan Pihak PTPN II, menolak penerbitan HGB kepada pihak PTPN II, menolak pembangunan perumahan oleh anak perusahaan PTPN II (PT. Nusa Dua Bekala dan PT. Propenas Nusa Dua).
Menolak kegiatan penangkapan oleh pihak Polrestabes Medan terhadap anggota SPSB terhadap kasus Pengrusakan dan Pembakaran tanggal 29 Oktober 2019.
Menolak kegiatan pembersihan lahan/okupasi yang dilakukan pihak PTPN II dengan Aparat Keamanan TNI danPolri.
Dari 170 orang petani yang melakukan long march ini, dua diantaranya diketahui pelaku sejarah yakni, Sura Br Sembiring (63) dan Wagiran Atmadja (76). Semangat kakek dan nenek ini untuk mengadukan nasibnya kepada Jokowi, diyakini akan membuahkan hasil.
"Sejak orang tua saya masih hidup pada zaman Belanda, saya termasuk pelaku sejarah. Kami sudah mengadukan permasalahan ini ke Menteri, DPR RI, kalau soal ke Gubernur Sumut, jangan ditanyakan lagi. Makanya kami nekat jalan kaki hingga ke Istana Negara," sebut kakek Wagiran Atmadja.
Berita Lainnya
Polsek Tembilahan Amankan Miras Jenis Tuak
Dihantam Angin Kencang, Pasar di Kuala Selat Kateman Ambruk
Satu Penumpang Sriwijaya Air SJY-182 yang Jatuh Berasal dari Pekanbaru
Sesosok Mayat Perempuan Ditemukan di Pinggir Jalan Lintas Bono
Akun PTK Seorang Guru di Lampura Diduga Diblokir Pihak Yayasan Tanpa Alasan yang Jelas
Kini Jadi Tempat Mancing dan Mojok Muda-mudi, Beginilah Kondisi Dermaga Wisata di Siak tak Berfungsi
Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru Berduka, Korban Tabrak Lari Pajero Maut Dikenal Baik
Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bekasi Terendam Banjir
Kerap Bermunculan di Bulan Ramadhan, Satlantas Polres Inhil Patroli Pengawasan Balap Liar
Dampak Pernyataan Arteria Dahlan, Aliansi Kiansantang dan Tokoh Masyarakat Geram
Kembali, Polres Bintan Berhasil Gagalkan Penyeludupan PMI Ilegal ke Malaysia
Orang Tua Murid Keluhkan Besarnya Iuran yang Diminta SMK N I Kotabumi Lampura