Imbas Covid-19
Dampak Ekonomi Rakyat Jadi Korban, Sang Ibu Meninggal karena Kelaparan 'Dua Hari Minun Air Galon'
BUALBUAL.com - Mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Indonesia beberapa bulan belakangan mengakibatkan lesu-nya laju perekonomian masyarakat. Dalam situasi ini, dampak perekonomian dan kesejahteraan bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah sangatlah besar.
Banyak masyarakat mengalami kesulitan bahkan hanya untuk sekedar makan sehari-hari. Belum lama ini, kisah satu keluarga di Kelurahan Lontarbaru, Serang, Banten ramai dibicarakan karena terpaksa hanya bisa minum air galon selama dua hari. Berikut informasi selengkapnya:
Anak Sulung-nya di PHK
Kehidupan keluarga Yuli sebelumnya cukup terbantu oleh anak sulung-nya yang bekerja di sebuah perusahaan. Namun, imbas dari adanya virus Covid-19 ini sang anak harus dirumahkan oleh pihak perusahaan.
"Tadinya anak saya kerja. Sekarang dirumahkan karena tempat kerjanya tutup. Tambah, gaji terakhir tidak diberikan," ungkap Yuli saat ditemui, Jumat (17/4).
Suaminya Mencari Barang Bekas
Suaminya sendiri bekerja mencari barang-barang bekas untuk menyambung hidup. Yuli pun mengatakan jika penghasilan sang suami berkisar Rp25-30 ribu per harinya. Itu pun digunakan untuk menghidupi ke-empat anaknya.
"Lumayan saja, satu hari kadang dapat Rp25-30 ribu. Beli beras satu liter untuk kami berenam, itu pun diirit-irit," ujarnya.
2 Hari Hanya Minum Air Galon
Sebelumnya, ia bahkan mengaku sempat tidak memiliki uang untuk membeli makanan dan terpaksa hanya meminum air galon isi ulang selama dua hari untuk menahan lapar.
"Dua hari ini kami cuma minum air galon isi ulang. Anak-anak bilang lapar juga, paling minum air saja," katanya saat ditemui, Jumat (17/4).
Sempat Meminta Bantuan ke RT
Saat ditemui, Yuli mengaku jika dirinya sempat mengadu ke pihak RT setempat untuk meminta bantuan sembako. Namun, ia mengatakan jika pihak RT belum menerima bantuan dari pemerintah setempat.
"Saya sudah datang ke RT. Katanya enggak bisa dapat bantuan," kata Yuli.
Kabar terbaru, Yuli dinyatakan meninggal dunia pada Senin (20/4) kemarin pada pukul 15.30 WIB. Ia meninggal di perjalanan menuju Puskesmas untuk mendapat pertolongan. Saat di konfirmasi, Camat Serang yakni Tb. Yassin membenarkan kabar tersebut.
"Saya kurang tahu itu karena apanya. Yang saya tahu itu ketika almarhum sedang dibawa ke Puskesmas Singandaru, sebelum sampai sudah tidak ada nyawa," katanya.
Yassin juga mengatakan jika ia sempat mengunjungi kediaman Yuli satu hari sebelum meninggal. Yassin pun mengatakan jika kondisi Yuli terlihat baik-baik saja dan bugar.
Diduga Serangan Jantung
Kabar meninggalnya Yuli-pun langsung ramai dibicarakan. Ia diduga meninggal akibat serangan jantung dan bukan kelaparan. Hal itulah yang disampaikan oleh juru bicara gugus tugas Covid-19 Kota Serang, W Hari Pamungkas.
"Visum resmi besok akan disampaikan, saya pastikan bukan terkait sama Covid, bukan karena kelaparan, tapi karena serangan jantung. Yang bersangkutan dapat pertanyaan berat dari orang sekelilingnya. Visum resmi akan disampaikan Puskesmas besok, tapi saya tanya dokternya diduga jantung," kata Hari, Senin, (20/04).
Pemerintah Mengatakan Sudah Pernah Berikan Bantuan
Hari mengatakan jika keluarga almarhum masuk dalam status Jaring Pengaman Sosial (JPS). Pemerintah juga sudah sempat memberikan bantuan berupa sembako yang diberikan pada tanggal 18 April 2020.
"Bantuan telah diberikan dan setelah dicek termasuk dalam pendataan JPS. Artinya dalam sisi tanggungjawab pemerintah Kami gerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan itu," pungkasnya.
Tanggapan Mensos
Menteri Sosial Juliari Batubara angkat bicara terkait peristiwa tersebut. Mensos menegaskan, Pemda harus menjadi garda terdepan buat warganya.
Ia menginstruksikan pejabat daerah setempat untuk berperan aktif mengecek warga.
"Saya enggak mungkin tahu penyebabnya kalau tidak dicek langsung. Pemda-pemda-lah yang harus menjadi garda terdepan untuk warganya," kata Juliari saat dihubungi merdekacom, Selasa (21/4).
Dia mengklaim hingga saat ini bantuan sosial sedang berproses untuk didistribusikan ke seluruh wilayah.
Berita Lainnya
Bendera Merah Putih Berkibar di Bawah Laut Pantai Trikora, Kepri
BMKG Pekanabru : Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Riau Hari Ini
Tinggalkan Mobil saat Cari Bengkel karena Ban Bocor, Dana BOS SD N 08 Bungaraya Siak Rp84 Juta Raib
Tawuran Pemuda di Bengkalis Berujung Damai, Sepakat Tidak Saling Dendam
Ketua DPC Perpat Tanjungpinang Kota Kecam Tempat Hiburan Malam Langgar Protkes
Truk Sering Terpuruk dan Terbalik, Jalan Provinsi di Inhil Rusak Parah
Polsek Kuindra Ajak Masyarakat Sapat Sukseskan Pemilu
Kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai, Seorang Pengemudi Pick Up Meninggal
BMKG Catat 2.310 Hotspot Kepung Pulau Sumatra
Warga Tembilahan Hulu Dihebohkan dengan Penemuan Sesosok Mayat Pria
Karaoke Paradise Masih Buka, Tim Gabungan Satpol PP Inhil Amankan 1 Pasangan Diduga Bukan Suami Istri
Kebakaran di Desa Kota Baru Sebrida Inhil Hanguskan 3 Unit Rumah