Pulau Basu Indragri Hilir Menjadi Jalur Migrasi Ribuan Burung Imigran

BUALBUAL.com - Pulau Basu memiliki nama lokal pulau Bakong adalah salah satu pulau yang berada di Indragiri Hilir, yang terletak di pesisir Timur Sumatera, tepatnya di sebuah pulau yang bernama Pulau Basu, Kecamatan Kuala Indragiri atau Concong, Kabupaten Indragiri Hilir.
Pulau ini memliki daya tarik yang keberadaannya tidak banyak didunia , yakni adalah air dari Danau Mablu yang berwarna hitam, selain di Pulau Basu, danau air hitam itu ada juga di rawa Florida, Amerika Serikat, dan kini telah dijadikan suaka margasatwa. 06/09/22
Danau yang terbentuk dari kubah gambut (peat dome) melalui proses alami pelapukan gambut di dalam cekungan kubah gambut selama ratusan tahun itu, membuat air Danau Mablu berwarna hitam alami.
Kawasan tersebut sering menjadi tempat persinggahan burung luar. Burung-burung migran itu umumnya berasal dari Asia Selatan. Namun, tak jarang juga berasal dari Australia dan Asia Timur. Biasanya burung akan berimigrasi saat musim kawin.
Hal ini dibenar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Inhil, Junaidy S.Sos M.Si.
"Saban tahun, macam-macam jenis burung migran akan singgah di sana (Danau Mablu, red). Disana burung-burung itu bermain. Ini sudah dibuktikan oleh beberapa peneliti," pungkas Junaidy.
Pulau ini merupakan tempat habitat alami dari species Bangau Putih Susu / Wilwo yang hanya tinggal kisaran 5.500 – 6000 ekor saja di dunia. Dan dipercaya, 10% dari jumlah itu, hidup dan berkembang biak di Pulau Basu.
Bupati Indragiri Hilir Wardan mengatakan Pulau Basu berpotensi dijadikan objek wisata. Ada beberapa spesies flora dan fauna langka antara lain, hutan mangrove (ryzphora) dan burung bangau (ciconiidae).
Daya tarik pulau basu tidak hanya dari danau mabloe dan unggasnya yang langka saja, tetapi, wisatawan juga dapat menemukan pohon Nyirih, kayu Api-api, pohon Nibung ataupun Pinang Merah, pohon Terentang, serta ribuan spesies belukar lainnya, termasuklah Bunga Anggrek. Bahkan tidak kalah uniknya, disana ternyata juga ada pohon Semar atau dikenal juga dengan sebutan Periuk Beruk yaitu tumbuhan si pemakan serangga.
Tempat ini memiliki luas lebih kurang 25.672,28 hektar, dengan hamparan pantai lumpur seluas 9.200 hektar. Sekeliling pulau dikelilingi dengan ekosistem hutan mangrove yang sebagian besar masih baik. Lama tempuh perjalanan dari Kota tembilahan adalah selama 1,5 jam perjalanan. (Adv)
Berita Lainnya
Kemolekan Pantai Terumbu Mabloe Dengan Keindahan Pemandangan Hutan Mangrove Dan Memiliki Nilai Budaya
Dari Berbagai Daerah Ribuan Jemaah Hadiri Ivent Wisata Religi Gema Muharram di Lapangan Gajah Mada Tembilahan
BNNP Riau Berhasil Gagalkan Peredaran 20 Kg Sabu dan 10 Ribu Butir Pil Ekstasi
Kuliner Khas Suku Bugis Indragiri Hilir 'Pisang Ijo' Manis dan Nikmat
Sajikan Mie Ayam Pangsit, Yuk Mampir di Waroeng Hot Cafe dan Resto Tembilahan
Menyicipi Gurihnya Kue Keripik Bawang Hafiza Tembilahan
Mau! Rasakan Rendang Kerang dan Gulai Telur dengan Rasa yang Lezat, Yuk Pesan di UKMK Riau Agustina
Hadir dengan Fasilitas Lengkap, Arista Hotel Tembilahan Siap Layani Pengunjung Datang ke Indragiri Hilir
Tanjak Melayu Berbahan Upeh Kelapa Inhil, Berhasil Manarik Hati Menparekraf Sandiaga Uno
Festival Aruh Ganal di Inhil Tampilkan Berbagai Kesenian Banjar, Kini Jadi Daya Tarik Pariwista di Indragiri
Mari Wisatawan Jelajah Inhil Dengan Potensi Daerah Agrowisata Kelapa
Polisi Amankan 32 Sepeda Motor dan Remaja di Sekitar Stadion Utama Riau